Siapkan Anggaran, Pemprov Berharap Kuota Maksimal

Kepala BKD Provinsi Jatim, Siswo Heroetoto SH MHum MM.

Rekrutmen CPNS 2018

Pemprov, Bhirawa
Pemprov Jatim berharap pada pelaksanaan rekrutmen CPNS 2018 mendatang, pemprov mendapat kuota maksimal. Alasannya, selain Pemprov Jatim memang membutuhkan tenaga ASN yang cukup banyak, anggaran untuk menggaji CPNS setelah diterima juga telah disiapkan dan mencukupi.
“Dalam rekrutmen CPNS nanti Kemenpan dan RB (Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, red) memberikan persyaratan yang sangat ketat dan banyak. Salah satu syaratnya adalah adanya anggaran gaji yang telah disiapkan. Kebetulan kita telah menyiapkan anggaran itu,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jatim, Siswo Heroetoto SH MHum MM, dikonfirmasi, Rabu (13/12).
Menurut dia, saat ini memang belum ada petunjuk teknis soal rekrutmen CPNS 2018. Namun Menpan dan RB Asman Abnur telah menyatakan, akan ada jeda moratorium rekrutmen CPNS daerah. Kebijakan ini dikeluarkan setelah ada usulan kepala daerah se-Indonesia untuk dilakukan jeda moratorium CPNS.
Menindaklanjuti informasi itu, kata Siswo, BKD Jatim meminta penjelasan ke Deputi SDM Kemenpan dan RB. Hasilnya diperoleh penjelasan, jeda moratorium dimungkinkan dengan beberapa persyaratan. Seperti tidak ada masalah mengenai pegawai kontrak 1 dan kontrak 2. Sementara untuk mendapat kuota CPNS, harus juga melalui persyaratan ketat yang dilewati pemerintah daerah.
“Saya sudah melapor ke Pak Gubernur (Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, red) mengenai hasil perolehan penjelasan dari Deputi SDM Kemenpan dan RB. Pak Gubernur sudah memerintahkan BKD untuk menyiapkan langkah-langkah apa saja yang diperlukan. Setidaknya ada empat syarat dari Kemenpan dan RB jika daerah ingin mendapatkan kuota rekrutmen CPNS,” ungkapnya.
Dari empat syarat itu, diantaranya adalah harus dilakukan audit kepegawaian dengan menghitung ulang jumlah CPNS yang ada di daerah masing-masing. Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan, penempatannya sudah proposional dan sesuai tugasnya.
“Setelah dilakukan audit, akan diketahui berapa jumlah kebutuhannya. Berapa jumlah dokter, tenaga teknik, akuntan atau tenaga lain yang dibutuhkan. Kemudian setelah itu akan diajukan ke Kemenpan dan RB untuk mendapa kuota,” katanya.
Selain itu, pemerintah daerah yang ingin mendapat kuota rekrutmen CPNS juga harus menyiapkan anggaran gaji. “Kalau kita telah menyiapkan anggaran gaji yang cukup banyak. Jika CPNS itu mulai kerja pada pertengahan tahun, bisa menggaji seribu CPNS. Kalau CPNS kerjanya akhir tahun, bisa lebih dari seribu. Penyiapan anggaran ini penting, karena gaji ASN berasal dari APBN,” ungkapnya.
Syarat terpenting lainnya, adalah harus bisa melakukan tes CPNS dengan model CAT (Computer Assisted Tes). Pemprov Jatim, kata Siswo, sudah mempunyai fasilitas CAT ini. “Tapi kalau kurang, nanti kita bisa bekerja dengan BKN,” katanya.
Jika syarat-syarat tersebut telah terpenuhi, lanjut Siswo, akan dilaporkan ke gubernur, lantas gubernur akan mengirim surat ke Menpan dan RB untuk diberikan kuota. Namun untuk pelaksanaan rekrutmen CPNS 2018 digelar kapan, Siswo mengaku belum mengetahuinya.
“Kita sudah melangkah untuk menyiapkan semua persyaratan itu. Yang pasti, kita membutuhkan tenaga ASN banyak, karena lima tahun terakhir jumlah ASN yang pensiun mencapai 5 ribu orang, dan guru 6 ribu orang. Jika ditotal ASN pemprov yang pensiun sebanyak 11 ribu orang dalam lima tahun terakhir. Jadi kita ingin dapat kuota yang maksimal,” tandasnya. [iib]

Tags: