Siapkan Koalisi Semangka, PPP Usung Jokowi Capres

17-PPP-capresPromeg Ancam Golput
Surabaya, Bhirawa
Meski pelaksanaan Pilpres 2014 masih tiga bulan lagi, namun Partai Persatuan Pembangunan (PPP) secara terang-terangan  memutuskan untuk mengusung Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres dalam Pilpres 2014. Hal itu disampaikan langsung oleh  Sekjen PPP Romahurmuziy di sela-sela kampanye perdana di Gramedia Expo Surabaya, Minggu (16/3).
Di depan ratusan para caleg dan kader serta simpatisan PPP,Romahurmuziy mengatakan keputusan PPP mengusung Jokowi sebagai capres merupakan amanah dari Mukernas PPP beberapa bulan lalu.”PDIP terlambat sebulan mengumumkan untuk mencapreskan Jokowi. Kami sudah beberapa bulan lalu telah mengumumkan Jokowi sebagai Capres PPP,”terangnya, Minggu (16/3).
Pria yang juga Ketua Komisi IV DPR RI mengatakan dirinya sudah mengkomunikasikan hal tersebut dengan yang bersangkutan.”Saya sudah ketemu sama Jokowi dan dia bersedia. Ini merupakan koalisi bangjo(abang ijo) atau biasa juga disebut koalisi semangka. Luarnya ijo, tapi dalamnya merah,”ujarnya sedikit berkelakar.
Nantinya, kata  Romahurmuziy, PPP akan mengundang Jokowi ke Mukernas lanjutan PPP untuk memaparkan visi dan misinya di hadapan kader-kader PPP se-Indonesia.”Saat itu juga kami umumkan pencapresan Jokowi sebagai capres yang diusung PPP,”jelasnya.
Ketika disinggung posisi Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA), kata pria yang akrab dipanggil Romi ini  mengatakan dirinya akan memberikan pemahaman kepada SDA agar berpikir realistis kalau kepopuleran Jokowi unggul dibandingkan dengan  dirinya.”Ini keputusan Mukernas dan mau tidak mau Pak SDA harus siap untuk menjadi orang nomor dua nantinya,”terangnya.
PPP mengawali rangkaian kampanye perdananya di Jawa Timur. Ketua Umum PPP Suryadharma Ali langsung turun sebagai juru kampanye nasional bersama Djan Faridz, Ketua Majelis Syariah PP Nur Iskandar SQ ke Surabaya, Tuban, Lamongan, dan Bojonegoro.
Kampanye perdana partai berlambang Kabah ini dikemas dalam bentuk istighosah untuk memperingati Haul ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Di Gramedia Expo Surabaya, sebanyak tiga ribuan pendukung dan simpatisan datang.
Terpisah, pendukung Megawati Soekarnoputri (Promeg) Jatim mengancam akan menjadi golput sebagai sikap pencalonan Jokowi sebagai capres dari PDIP . Hal tersebut, ditegaskan Koordinator Promeg Jatim  Bido Swasono.
Bido menilai, Jokowi bukan tipe pemimpin yang bisa membawa Indonesia lebih baik, mandiri dan terbebas dari kepentingan kapitalis. “Kalau sudah positif mengusung Jokowi, Promeg Jatim siap golput. Karena, Jokowi tak lebih dari pelaksana administrasi saja. Bukan sosok pemimpin,” tegasnya.
Dia juga menilai, Jokowi merupakan sosok bukan pemimpin visioner.”Kami khawatir, jika Jokowi terpilih, sama dengan sosok SBY yang banyak ditunggangi kelompok kepentingan tertentu,” ungkapnya.
Bido juga menilai, Jokowi merupakan produk pemimpin yang dihasilkan oleh polling di sejumlah lembaga survei di Indonesia.”Jokowi belum memiliki kapasitas sebagai Presiden RI. Jokowi belum memiliki figur kepemimpinan yang kuat, menonjol dan layak jadi presiden,” tandasnya.
Promeg Jatim, tambah Bido, tak akan mengikuti keputusan PDIP. “Ribuan simpatisan pendukung Megawati di Jatim, tetap akan menunggu keputusan dari Promeg Jatim secara organisasi,” tegasnya.
Promeg Jatim, katanya, masih menganggap sosok Megawatilah kader PDIP yang layak dan pantas dicalonkan sebagai Presiden 2014 mendatang. Alasannya, karena Mega memiliki pendirian dan ideologi yang kuat.”Keputusan Mbak Mega menunjuk Jokowi sebagai calon presiden, telah melanggar komitmennya sendiri. Yakni capres akan ditetapkan setelah pemilihan legislatif. Mbak Mega telah menjilat ludahnya sendiri,”sindirnya.
Selama ini, Bido menilai, Megawati adalah sosok yang dikenal kokoh memegang komitmen. “Saya menilai, keputusan Mbak Megawati menetapkan Jokowi sebagai capres hanya rumor murahan,” katanya.
Sementara itu Direktur Intrans Andi Saiful Haq menilai pencapresan Jokowi sebagai calon presiden bakal mengubah peta politik Pemilu 2014 mendatang secara drastis. Diperkirakan sejumlah partai terancam gagal meloloskan kadernya ke parlemen gara-gara PDIP mengusung pria yang akrab disapa Jokowi itu sebagai capres
Setidaknya ada 7 parpol  yang diprediksinya bakal lolos Parliamentary Threshold (PT) dan punya kursi DPR RI antara lain PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat, PPP, PKB dan Hanura. Sementara, lima partai lainnya kemungkinan tidak akan mampu meraih 3,5 persen suara yang menjadi syarat untuk lolos.
Andi menjelaskan, dengan Jokowi sebagai capres dari PDIP maka partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu bakal kebanjiran suara dari swing voters. Jokowi juga diprediksi mampu menyedot suara potensial milik partai-partai lain. [cty.nas]

Tags: