Siapkan Mental Siswa, Beri Pembekalan Prakerin

Ketua Kompetensi Keahlian Kriya Logam Edi Suprianto memberih arahan kepada siswa SMKN 12 Surabaya saat Praktek Kerja Industri (Prakerin). [oky abdul sholeh]

Praktek Langsung Disesuaikan Kebutuhan Industri
Surabaya, Bhirawa
Praktek Kerja Industri (Prakerin) menjadi salah satu penilaian wajib yang harus ditempuh siswa SMK. Sayangnya, tahun ini Prakerin harus terhenti sementara karena pandemic Covid 19. Kendati belum ada kepastian kapan kegiatan Prakerin bisa dilakukan, namun beberapa sekolah terlihat melakukan persiapan pemantapan prakerin meski dengan jumlah siswa yang terbatas.
Seperti yang terlihat di SMKN 12 Surabaya. Aktifitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terpaksa dilakukan dalam memfasilitasi para siswanya yang akan menjalankan kegiatan Prakerin pada Januari mendatang. Hal itu penting dilakukan untuk meningkatkan kompetensi siswa.
Kepala SMKN 12 Surabaya, Biwara Sakti Pracihara mengungkapkan, pemantapan Prakerin dilakukan sejak awal Bulan September hingga akhir Bulan Desember mendatang. Setiap harinya ada empat jurusan yang terjadwal dengan menggunakan dua sesi. Setiap sesinya maksimal 18 siswa per kelas. Sedangkan untuk kelas I pembekalan meliputi teknik dasar setiap jurusan.
“Dalam sehari maksimal 350 siswa yang ikut tatap muka dari jumlah keseluruhan 2.189 siswa,” kata Praci-sapaan akrab Biwara Sakti Pracihara.
Untuk jumlah tenaga pendidik, Praci mengaku, jika hal itu sesuai dengan jumlah siswa. Sebab, dari ketua jurusan masing – masing langsung membagi tugas kepada siswa. Misalnya Mapel Tari Jawa Timuran, atau Tari Bali yang sebelumnya dipisah – pisah. ”Tapi untuk saat ini (tugasnya) tidak disebutkan secara khusus. Jadi di industri ini butuhnya keterampilan apa, langsung kami bagi, kami berikan pemantapan kepada para siswa,” jelas Praci.
Lebih lanjut, Praci menjelaskan, seperti tahun sebelumnya diharapkan Prakerin bisa dilaksanakan pada Bulan Januari mendatang. Untuk teknis penyebaran Prakerin, Praci menyebut hal itu menyesuaikan kondisi daerah yang akan ditempati. Namun untuk sementara pihaknya akan fokus di daerah Surabaya.
“Kalau yang ditempati, Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) terkait menerapkan Prokes (Protokol Kesehatan, red) ketat diberi izin. Misalnya jurusan animasi, di industri hompimpa menerapkan Prokes ketat, diberi izin untuk magang kesana,” lanjutnya.
Tapi untuk yang jurusan kesenian, diakui Praci, jika siswa lebih memilih membuat pertunjukan secara virtual baik perorangan maupun berkelompok. Ini agar keahlian yang dimiliki bisa terasah. ”Evaluasinya, dari SMK memang harus PTM, karena lebih banyak praktek. Kami juga menerapkan pendisiplinan untuk pelanggar Prokes,” jabarnya.
Sementara itu, salah satu jurusan yang terjadwal melakukan pembekalan adalah Kriya Logam. Dikatakan Ketua Kompetensi Keahlian Kriya Logam, Edi Suprianto, dalam pembekalan prakerin kali ini ada dua misi yang difokuskan yakni bidang perhiasan, karena permintaan industri cukup banyak. Dan bidang kerajinan. Dalam pembekalan kali ini, sebelumnya dilakukan pemetaan skill yang dibutuhkan dan berkembang di industri. Jika memiliki kemampuan kompleks biasanya akan diarahkan ke home industri.
“Tapi kalau pemetaan kompetensi pengukir, memoles bisa ke industri besar. Jadi difokuskan langsung praktek. Dia mempelajari dulu melalui Daring, dan saat tatap muka di sekolah langsung praktek,” jabarnya.
Pembekalan Prakerin rupanya tak dilakukan semua sekolah. Di SMK Dr Soetomo Surabaya (Smekdor) misalnya, hanya memfasilitasi siswa jika merasa kesulitan saat magang di DUDI. Sementara untuk jadwal magang sendiri akan dilakukan pada Bulan Januari – Bulan Juni yang terbagi menjadi tiga gelombang.
“Sementara ini belum ada (pembekalan Prakerin) di tempat saya. Seharusmya memang ada minimal bekal mental kerja. Tapi karena situasi seperti ini kami belum berani,” ujar Kepala Smekdors, Julianton.
Bukan tanpa alasan, pembekalan mental kerja perlu dilakukan agar siswa bisa secara matang memenuhi kebutuhan industri sesuai dengan kemampuannya. ”Biasanya yang banyak kesulitan ini dari jurusan akuntansi, karena yang dikerjakan tugas administrasi yang bermacam – macam dan beda – beda modelnya, kalo pemasaran aman karena langsung departemen store seperti Ramayana,” katanya. [ina]

Tags: