Siapkan Modal Rp 2 M untuk Wirausahawan Muda

23-koperasiBantuan Dicairkan Usai Pemilu
Pemprov Jatim, Bhirawa
Langkah pemerintah menyiapkan generasi wirausahawan muda terus digalakkan. Ini dilakukan mulai dari pemantapan mental hingga pemberian bantuan modal untuk calon-calon wirausahawan. Modalnya pun tak tanggung-tanggung, Kementerian Koperasi dan UMKM tahun ini bakal menggulirkan Rp 2 miliar khusus untuk Jatim.
Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenkop dan UMKM Prakoso mengatakan, setiap orang khususnya pemuda berhak mengajukan rancangan usaha ke pemerintah. Usaha yang dinilai menarik dan memiliki progres yang baik akan mendapat modal maksimal Rp 25 juta per orang. “Karena itu, para mahasiswa jangan mau ketinggalan. Kalian harus punya tekad menjadi wirausahawan muda yang baru,” ungkap Prakoso kepada seribu mahasiswa peserta Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) di Graha ITS, Surabaya, Selasa (22/4).
Prakoso mengatakan, setiap rancangan usaha yang dibuat akan melalui tahapan seleksi. Di level provinsi, seleksi dilakukan oleh tiga pihak sekaligus, yaitu Dinas Koperasi dan UMKM Jatim, akademisi dan praktisi. Di pusat, dia mengaku hanya memegang nama-nama calon penerima bantuan modal yang telah diseleksi oleh provinsi. “Anggaran untuk modal akan kami cairkan setelah rangkaian pemilihan umum rampung. Kami tidak mau ini disebut-sebut untuk menarik simpati masyarakat terhadap kepentingan politik sepihak,” ungkap dia.
Pemberian modal ini, lanjut Prakoso, digencarkan selama 2 tahun berturut-turut untuk meningkatkan jumlah wirausahawan di Indonesia yang masih sangat minim. Sampai saat ini, baru 1 persen dari total penduduk Indonesia yang mau jadi wirausahawan. Sementara, pasar bebas pemberlakuan Asean Economic Community (AEC) semakin dekat waktunya. “Bangsa-bangsa asing sudah mulai ancang-ancang dengan mempelajari budaya, bahasa bahkan Standart Nasional Indonesia (SNI). Kalau kita tidak siap bersaing, kita tentu akan ketinggalan,” tegas dia.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jatim Dr Ir H RB Fattah Jasin MS mengatakan, idealnya sebuah negara itu memiliki 3 sampai 5 persen wirausahawan. Sayangnya, sampai saat ini di Indonesia baru ada 1 persen saja. Karena itu, sejumlah langkah strategis dilakukan tidak hanya di tingkat pusat, melainkan juga di wilayah Pemprov Jatim. Dalam hal ini, Jatim telah mencanangkan program satu koperasi wanita untuk satu desa di Jatim. Selain itu, lebih dari 7 ribu koperasi pondok pesantren (Kopontren) di Jatim juga ada di bawah naungan Dinas Koperasi dan UMKM Jatim.
“Langkah-langkah ini terbukti mujarab. Ini bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi Jatim yang mencapai 6,68 persen lebih tinggi dari pada nasional sebesar 5,27 persen,” ungkap dia.
Jumlah pertumbuhan ekonomi ini, lanjut Fatah, tidak lepas dari perolehan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim yang mencapai Rp 1.036 triliun. Nilai PDRB tersebut, 54,8 persen di antaranya merupakan sumbangsih dari sektor UMKM. “Karena itu, tidak salah jika Menkop dan UMKM menyebut Jatim sebagai barometer pemberdayaan koperasi dan UMKM nasional,” ungkap Fatah bangga. [tam]

Tags: