Siapkan Simulasi untuk Peserta UN Perbaikan

Pelaksanaan UNBK di salah satu SMA.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Sekolah yang ditunjuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendibud) sebagai tempat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) perbaikan mulai bersiap diri. Persiapan dilakukan mulai dari teknis jaringan hingga simulasi sistem sebelum digunakan peserta.
Di Surabaya, ada dua sekolah yang ditunjuk yakni SMAN 6 dan SMKN 1. Masing-masing telah mengantongi daftar calon peserta yang akan mengikuti UN perbaikan Oktober mendatang. Kepala SMAN 6 Surabaya Hari Sutanto mengatakan, jumlah pendaftar UN perbaikan tahun ini cukup banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Pasca ditutupnya pendaftaran pada Sabtu (23/9) malam, jumlah peserta yang terdaftar mengikuti UN perbaikan sebanyak 74 siswa.
“Tahun lalu saat saya masih di SMAN 16 Surabaya jumlah peserta UN perbaikan ini hanya sekitar 10 anak. Mungkin karena tahun ini dilaksanakan lebih awal sehingga kegiatan di perkuliahan belum banyak,” ungkap Hari dikonfirmasi kemarin.
Dikatakannya, peserta UN perbaikan tidak hanya berasal di sekolahnya, melainkan dari berbagai sekolah lain. Untuk itu, pihaknya pun harus siap denganĀ  penjelasan yang memudahkan peserta. Mulai denah ruangan hingga petugas yang akan mengarahkan peserta. “Kita sudah siap satu ruangan tinggal satu ruangan lagi belum selesai disiapkan. Diusahakan bisa berlangsung satu gelombang saja dalam sehari,” tutur Hari.
Hari yakin pelaksanaan UN perbaikan berbasis komputer yang akan digelar berlangsung lancar. Selain proktor dan teknisi telah berpengalaman, sebelumnya sekolah tersebut juga ditunjuk jadi tempat uji coba tes skloastik berbasis komputer. Tes skolastik tersebut seperti halnya tes potensi akademik untuk seleksi peserta didik baru.
Teknisi SMAN 6 Surabaya Abdul Aziz menambahkan, simulasi akan digelar pada 2 Oktober mendatang. Simulasi ini diperlukan untuk menguji sistem sekaligus membiasakan peserta yang belum pernah mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sebab, selain siswa dari SMA, peserta UN perbaikan di sekolahnya juga diikuti oleh peserta dari kejar Paket C.
“Ada tiga peserta dari PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Soalnya akan berbeda meski waktunya berjalan bersamaan. Tapi itu tidak masalah karena masing-masing peserta punya username dan password,” tutur Aziz.
Simulasi ini bukan wajib. Karena itu, lanjut Aziz, peserta yang tidak mengikuti simulasi tetap bisa mengikuti ujian gelombang kedua. “Kita akan undang ke sekolah untuk simulasi. Tapi kalau tidak datang juga tidak masalah,” kata dia.
Dari segi teknis, aziz mengaku tidak banyak persiapan khusus yang perlu dilakukan. Sebab, peserta yang akan mengikuti ujian gelombang kedua jumlahnya jauh lebih sedikit dari pada UN gelombang pertama. Hanya saja, keberadaan server dan klient untuk ujian tetap harus dilaporkan ke panitia pusat.
“Besok (Hari ini) kita kirimkan data server dan klient. Nanti untuk sinkronisasi sistem biasanya H-1 sebelum simulasi dan ujian berlangsung,” pungkas dia. [tam]

Tags: