Siapkan Tempat Observasi dan Isolasi Pemudik

Bupati Madiun Ahmad Dawami (kanan) Kapolres Madiun dan Dandim 0803 Madiun, saat Rakor percepatan penanggulangan penyebaran corona, Selasa (7/4). [sudarno]

Antisipasi Mudik di Tengah Covid-19
Kabupaten Madiun, Bhirawa
Mengantisipasi adanya gelombang kedatangan pemudik, Pemkot Kediri mengambil langkah cepat dengan membuat tempat observasi hingga ke tingkat kecamatan. Sebelumnya Pemkot Kediri juga telah membuat tempat observasi yang bertempat di Gedung Kampus I Politeknik Kediri.
Langkah tersebut diambil Pemkot Kediri untuk menekan penyebaran virus corona yang terus meluas di berbagai daerah di Indonesia. Hal itu diungkapkan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam video conference bersama camat dan lurah se-Kota Kediri.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan kedatangan orang mudik bisa saja pekerja migran dari luar negeri, atau orang yang datang dari daerah-daerah yang menjadi epicentrum. “Kecamatan akan ada tempat observasi. Bisa di aula atau dicarikan tempat. Nanti disekat menjadi 2 putra dan putri. Kita memilih di kecamatan agar tenaga kita terakomodir semua,” ujarnya. Lebih lanjut, Wali Kota yang lebih akrab disapa Mas Abu ini menambahkan bahwa warga yang datang ke Kota Kediri tidak hanya melalui terminal atau stasiun. Namun bisa saja menggunakan travel, sewa mobil atau kendaraan pribadi. Untuk itu kelurahan harus bekerjasama dengan RT dan RW untuk mendata setiap orang yang datang.
“Bukan mendiskriminasi tapi lebih ke pendataan nanti biar bisa ditracing. Nanti yang masuk dari daerah epicentrum bisa dioberservasi,” imbuhnya.
Wali Kota berharap langkah ini bisa menjadi gerakan bersama antara warga dan pemerintah. Nantinya masyarakat akan semakin sadar dengan kondisi ini.
“Sebisa mungkin nanti harus diawasi. Kalau mau isolasi mandiri nggak apa-apa. Tapi kalau orangnya bandel bisa dikirim ke Poltek. Jika nanti ada yang dari luar membawa virus kita bisa meminimalisir risiko agar warga kita tidak tertular. Sekarang banyak sekali orang tanpa gejala tapi mengidap corona. Saya khawatir yang kena nanti bayi atau orang tua diatas 50 tahun,” pungkasnya.
Sementara itu, Pemkab Madiun tengah menyiapkan tempat untuk isolasi bagi pemudik yang akan mudik pada Lebaran 2020 nanti. Meski menyiapkan tempat isolasi, Pemkab mengimbau warganya yang merantau agar tidak pulang kampung ke Kabupaten Madiun.
“Poin kita dalam rapat ini mengevaluasi tentang kesiapan tempat untuk isolasi bagi pemudik. Tapi yang kita sarankan tetap mengisolasi mandiri di rumah. Dalam rangka menghadapi pemudik, kebersamaan masyarakat perlu dikedepankan,” ujar Bupati Madiun, Ahmadi Dawami saat Rapat Koordinasi Percepatan Penanggulangan Penyebaran Corona Virus Disease 19 atau Covid-19 di Ruang Rapat Bupati Madiun, Selasa (7/4).
Untuk tempat isolasi pemudik, Bupati mengaku sudah menyiapkannya, baik itu tingkat desa, kecamatan dan Kabupaten. Namun dia enggan menyampaikan titik-titiknya dimana saja. Yang terpenting pemudik harus mematuhi protapnya yang telah ditetapkan Kabupaten Madiun dan keluarga juga harus mengingatkan. Jadi para pemudik datang di kampungnya harus lapor ke kepala desa.
“Saya berharap seluruh masyarakat Kabupaten Madiun saling mengingatkan, saling menjaga diri semuanya. Ketika ada orang luar kota datang harap dimengerti, bahwa di Kabupaten Madiun sudah ada yang positif satu, sehingga ini menjadi perhatian kita dan semuanya harus menjaga diri masing-masing. Bahwa kesadaran Masyarakat sangat diperlukan, agar tetap dirumah dan menjaga jarak,” tegasnya.
Itu sebabnya, Bupati mengimbau, bagi masyarakat perantau yang sudah mempunyai keluarga tetap atau sudah mempunyai rumah diperantauan, jangan pulang ke kampung halaman, tetap disana saja. Ini untuk menjaga pemudik sendiri dan keluarga yang ada di kampung halaman. Rata-rata para pemudik ini berusia di bawah 50 sedangkan yang dikampung itu usianya di atas 50 tahun (orang tua dan kakek neneknya).
Menurut data dari aplikasi Diskominfo, bahwa angka pemudik di Kabupaten Madiun, mulai dari Jumat ada 6.413 dan Sabtu sudah 8.089 minggu 9.547. Dengan melihat data tersebut artinya pemudik yang datang di Kabupaten Madiun sebanyak itu. “Jadi perlu dipahami dan mohon dimengerti kita menjaga keluarga kita masing-masing,” tegas Bupati. [van.dar]

Tags: