Siapkan Tenaga Terampil, Alokasikan Rp 42 Miliar untuk Bangun BLK

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Kota Malang, Bhirawa
Pemkot Malang menyiapkan dana Rp 42 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau (DBHCT) untuk membangun gedung Balai Latihan Kerja (BLK) guna mempersiapkan tenaga kerja andal dan memiliki keahlian.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Malang  Kusnadi mengatakan kalau dananya memang dari DBHCT, sedangkan lahannya sudah disiapkan seluas tiga hektare di kawasan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang.
“BLK ini nanti bakal dilengkapi dengan sejumlah fasilitas untuk memudahkan peserta latihan, seperti asrama, gedung pertemuan, gedung praktik lapangan dan gedung serba guna. Pada saat gedung BLK ini sudah jadi dan dioperasikan, kami akan memberikan prioritas utama bagi warga Kota Malang, meski tidak menutup kemungkinan pemanfaatannya bisa saja dari daerah lain,” ujarnya, Minggu (11/1).
Menurut Kusnadi, dengan adanya asrama tersebut, peserta tidak perlu lagi susah-susah mencari penginapan ketika mengikuti pelatihan yang mengharuskan mereka menginap. Selain itu, peserta juga lebih efesien waktu.
Menyinggung angka pengangguran di Kota Malang sehingga BLK tersebut keberadaannya sudah mendesak, Kusnadi mengatakan masih cukup tinggi. Berdasarkan Data Januari hingga September 2014, jumlah pengangguran di Kota Malang mencapai 3.250 jiwa dari jumlah penduduk sekitar 800 ribu jiwa.
Ia mengaku kesulitan untuk mengurangi angka pengangguran di daerah itu karena anggaran untuk mengadakan pelatihan bagi masyarakat di Disnakertrans sangat minim. Setiap tahun, Disnakertrans hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar.
Karena keterbatasan anggaran itulah, Disnakertrans tidak bisa melaksanakan pelatihan untuk masyarakat secara rutin, sehingga angka pengangguran belum bisa ditekan. Oleh karena itu, ke depan pihaknya bakal mengajukan tambahan anggaran, minimal menjadi Rp 4,9 miliar per tahun.
Penambahan anggaran itu, lanjutnya, akan digunakan untuk pengadaan pelatihan dan untuk membelikan peralatan usaha bagi masyarakat. Rencananya pelatihan itu nanti dikelompokkan sesuai jenis usaha.  “Setelah diberikan pelatihan sesuai jenis usaha dan keahlian masing-masing, mereka diberikan bantuan peralatan serta diberikan pendampingan dalam manajemen. Harapannya, jika mereka sudah mampu akan dilepas dan bisa mandiri,” katanya. [mut]

Tags: