Siapkan Tiga Tempat Relokasi Pedagang Pasar Tanjung

Ruby Hartoyo Kepala Disperindag Kota Mojokerto

Kota Mojokerto, Bhirawa
Revitalisasi Pasar Tanjung Kota Mojokerto terus digeber. Pemkot Mojokerto kini tengah menyiapkan tiga lokasi untuk menampung para pedagang jika pembangunan pasar tradisional itu jadi dibangun.
”Sudah kita siapkan tiga lokasi untuk relokasi pedagang nanti. Tiga lokasi itu selanjutnya akan kita lakukan kajian secara tehnik,” terang Ruby Hartoyo, Kepala Dinas Perindustrian Kota Mojokerto, Selasa (4/4) kemarin.
Ruby menambahkan, lahan yang disiapkan Pemkot Mojokerto itu untuk relokasi sementara 2.300 pedagang Pasar Tanjung, Lahan yang disiapkan selain luasnya, juga harus mempertimbangkan akses menuju lokasi relokasi itu.
”Alternatif lokasi yang kita siapkan diantaranya di kawasan Surodinawan, Jl Semeru dan di Pulorejo,” tambah Ruby.
Dari ketiga lokasi itu, lanjut Ruby, lokasi yang di Pulorejo masih perlu dikaji lebih lanjut karena lokasinya jauh dari keramaian. Selain itu mekanisme pembangunan tempat penampungan sementara itu juga perlu dimatangkan. Baik itu menyangkut sisi ekonomi, lingkungan maupun hukum.
”Kita sedang matangkan itu. Baru selanjutnya kita lakukan lelang untuk revitalisasi Pasar Tanjung. Sistemnya sudah pasti BGS (Bangin, Guna, Serah, red),” tandas Ruby.
Masih menurut Ruby, dalam proyek revitalisasi Pasar Tanjung ini, semua akan dikerjakan pihak ketiga. Selain membangun pasar, relokasi pedagang juga akan dilakukan pihak ketiga pemenang lelang.
”Karena anggaran relokasi masuk dalam paket proyek yang totalnya mencapai Rp178 miliar. Tugas Pemkot hanya menyiapkan lahannya,” imbuhnya.
Dari data Disperindag Kota Mojokerto tercatat total pedagang Pasar Tanjung mencapai 2.300 pedagang. Jika ditambah pedagang yang berjualan dipinggir jalan dan sekitat pasar jumlahnya mencapai 2.800 pedagang.
”Semua pedagang nanti harus membuat pernyataan, yang intinya siap direlokasi dan siap menempati kembali Pasar Tanjung setelah revitalisasi selesai,” tegas Ruby.
Sebelumnya Wali Kota Mas’ud Yunus menyetujui program revitalisasi pasar dengan sistem BGS. Hanya saja, wali kota menerapkan syarat bahwa harga stand nantinya tidak memberatkan para pedagang yang nantinya akan berniaga.
”Saya nanti pastikan harga sewa tak akan memberatkan para pedagang. Kalau harga sewanya terlalu mahal, bisa disiasati dengan memperpanjang masa sewa,” janji wali kota. [kar]

Tags: