Siasati Merger, Buka Kantor Pelayanan di Daerah

Dr Saiful Rachman

Tujuh Cabdin dan Dua UPT Dindik Jatim Dihapus
Dindik Jatim, Bhirawa
Keputusan merger alias menggabung cabang dinas di daerah telah diambil Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim. Untuk menyiasati pelayanan, Dindik Jatim berencana tetap akan membuka kantor layanan di tiap daerah yang terimbas merger.
Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman menuturkan, merger dilakukan dari 31 cabang dinas di kabupaten/kota menjadi 24 cabang dinas. Dengan begitu, sedikitnya ada tujuh kantor cabdin akan di merger dengan cabdin di daerah terdekat. Hal itu sesuai dengan amanat Permendagri Nomor 12 Tahun 2017, tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah.
“Kita tetap tergantung Pemprov Jatim melalui Pak Gubernur. Tidak bisa jalan sendiri-sendiri karena ada pedomannya,” tutur Saiful.
Saiful mengungkapkan, kendati akan dimerger, pihaknya berharap tetap ada pelayanan di daerah. Meski secara administrasi dan struktural cabang dinas tersebut telah berpindah ke daerah lain. “Jadi tetap buka kantor pelayanan di tiap daerah,” kata dia.
Beberapa cabang dinas, lanjut Saiful yang rencananya akan digabung adalah Kabupaten dan Kota Malang serta Kota Batu, Kabupaten dan Kota Probolinggo, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten dan Kota Madiun. Sementara untuk Kota Surabaya, sesuai aturan tidak boleh didirikan cabang dinas di ibu kota provinsi akan dihapus atau digabung. “Surabaya kemungkinan bisa bergabung dengan cabang dinas Sidoarjo. Semuanya untuk efisiensi, tapi kita tetap buka layanan di daerah tidak masalah,” tutur saiful.
Selain tujuh cabang dinas ada pula dua unit pelaksana teknis (UPT) yang dievaluasi oleh Kemendagri. Sama halnya dengan cabang dinas, dua UPT tersebut juga tidak direkomendasikan untuk tetap berdiri. Keduanya ialah UPT Bina Prestasi Peserta Didik di Jalan Jagir Sidoresmo dan UPT Pengembangan Pendidikan Kejuruan di komplek Kampus Unesa Ketintang. “Sehingga fungsinya akan menempel pada masing-masing bidang (SMA, SMK dan PKLK). Khususnya untuk pembinaan prestasi siswa,” tandas Saiful.
Sementara itu, Kepala UPT Bina Prestasi Peserta Didik Indah Andayani mengakui, pihaknya sempat ditanya Biro Organisasi Pemprov Jatim terkait tugas dan fungsinya. Indah menjelaskan, UPT yang dipimpinnya fokus pada pembinaan bakat dan minat serta penguatan pendidikan karakter untuk peserta didik. Pembinaan minat dan bakat tersebut dapat dilakukan melalui festival, kompetisi lomba maupun olimpiade.
“Jadi bukan berarti kalau tidak ada lomba UPT kami tidak ada pekerjaan. Dalam penguatan pendidikan karakter, kami memiliki banyak program. Seperti pembinaan kesenian siswa, baris berbaris, pembelajaran budi pekerti yang semuanya memiliki nilai pendidikan karakter,” tandasnya.
Sejauh ini, lanjut dia, UPT Bina Prestasi masih dikenal sebagai penyelenggara lomba. Pihaknya mengakui, sejumlah ajang nasional memang harus digelarnya di tingkat provinsi. Seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) serta beragam ajang nasional lainnya.
“Memang kita masih baru berjalan. Padahal banyak program yang sebenarnya bisa kita jalan. Tapi kembali lagi, dari sisi anggaran juga menyesuaikan,” pungkas dia. [tam]

Tags: