Siasati Persaingan, Hijab Keinarra Jajaki Pasar Menengah Atas

Anik Retnowati saat menunjukkan hasil karya hijab muslimnya dengan brand Keinarra.

Surabaya, Bhirawa
Indonesia sebagai daerah yang penduduknya mayoritas muslim, menjadikan potensi bisnis yang menjanjikan bagi pengusaha hijab maupun busana muslim. Namun tingkat persaingan bisnisnya juga sangat ketat sebab hampir tiap hari muncul brand maupun produsen baru yang memproduksi busana muslim dan hijab baik offline ataupun online.
Seperti yang dilakukan Anik Retnowati bersama suaminya Danar Dono tetap mantap mengembangkan bisnis hijab dan busana muslim melalui brand Keinarra. Usaha Hijab Keinarra mulai dirintis tahun 2013 lalu ini awalnya hanya berbekal keyakinan, lambat laun bisnis ini mulai menunjukkan hasil berkat konsistensi dan inovasi yang dilakukannya.
“Persaingan bisnis busana muslim dan hijab sangat ketat, perlu berdarah-darah untuk bisa bertahan dan memenangkan persaingan. Untuk itu Keinarra lebih memilih segmen menengah atas meski persyaratannya sangat ketat, mulai disain, bahan kain dan model yang ditampilkan masih ada celah daripada segmen bawah yang persaingannya justru semakin parah karena perang harga tidak bisa dihindarkan,” terang Anik.
Anik menambahkan menurut hasil survey pelanggannya selama ini yang menjadi target market produknya adalah muslimah dengan range usia 25-40 tahun, memiliki kesibukan karir atau komunitas (lebih khusus di kantor/instansi), melek dan terbiasa berinteraksi dengan social media dengan standar ekonomi menengah atas.
“Jenis produk yangdihasilkan Hijab Keinarra mayoritas adalah produk yang didisain simple, praktis dan sederhana tetapi tetap terlihat elegan saat dikenakan. Sedangkan untuk menghadapi persaingan, Hijab Keinarra menggunakan pola ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi),” jelasnya.
Melalui pertimbangan itulah, Anik juga belajar dari hasil coaching selama ini dengan target market tersebut, Hijab Keinarra yang lebih memprioritaskan bahan baku yang premium dan kualitas jahit home made untuk bisa menghasilkan kepuasan pelanggan.
“Pilihan kain premium dan disain simple serta elegan menjadi ciri khas Keinarra, kita mencoba konsisten dan terus update tren pasar yang berkembang,” ujarnya.
Sementara hasil produk hijab Keinarra diantaranya Kerudung segi empat, Kerudung Phasmina, Kerudung Phasmina Instan, Kerudung Instan Bergo, Inner Kerudung, niqab, Inner Celana, Gamis dengan beberapa model pilihan, Rok celana yang memudahkan para muslimah dalam beraktifitas (fasilitas untuk tidak menyerupai laki-laki) serta Bross dari sisa kain perca.
Brand Keinarra ini juga termasuk baru karena sebelumnya Anik menggunakan brand Kafilah, namun dikarenakan ada penolakan maka brand Keinarra inilah yang dipergunakannya. “Dulunya memang brand Kafilah, namun karena ada penolakan HAKI akhirnya dipilih brand yang tetap berawalan K yakni Keinarra dari bahasa Jepang yang artinya mengangumkan. Brand inilah yang akan dipertahankan menjadi brand yang dikenal dan disukai,” kata Anik.
Meski repot untuk mengubah semua atribut termasuk banyak internal yang harus di tata ulang dikarenakannya adanya perubahan merek dari Kafilah Hijab ke Hijab Keinarra sehingga banyak proses panjang yang dilaluinya.
“Alhamdulillah merek Keinarra justru menjadi momen sekaligus pijakan menapaki sukses.
Meski awalnya dibuat ribet tetap harus dijalani, yang paling sulit dalam revolusi merk adalah edukasi ulang para costumer yang sebelumnya sudah menjadi pelanggan tetap,” pungkasnya.
Selama ini, Anik memasarkan produk beliau secara offline (pameran) dan online melalui media Web serta sosial media seperti Facebook, Instagram dan Whats app.
“Impian dan Target waktu dekat ini menambah SDM di bagian produksi dan costumer service serta selanjutnya membentuk tim penjualan. Meliputi Reseller, Agen dan Distributor dengan target provit per bulan Rp10 Juta lebih,” harap Anik. [riq]
Harapan lain kata Anik bisa bersegera mengembalikan dana pinjaman teman dekat dan saudara-saudara yang telah dipinjamkan kepada beliau dan bisa survive mandiri beralih sebagai muzaki. Sejak November 2017 penjualan hijjabnya diikutkan dalam program shopping charity Rumah Zakat Rp 1.000,- untuk setiap transaksi.

Tags: