Siberlian Milik Dinas TPHP Kab.Malang Terima Penghargaan Dari Kementan

Kepala DTPHP Kab Malang M Nasri Abdul Wahid.

Kab Malang, Bhirawa
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang telah membuat inovasi baru Sistem Informasi Brigade Perlindungan Tanaman Pangan (Siberlian). Sedangkan Siberlian itu merupakan sebuah inovasi yang berbasis Informasi Teknologi (IT) yang dikembangkan dinas tersebut, guna untuk mengendalikan hama di areal persawahan dan kebun.
Dari inovasi berbasis IT yang dikembangkan oleh DTPHP, maka pada Senin (26/2) telah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pertanian (Kementan) yang diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman kepada Kepala DTPHP Kabupaten Malang M Nasri Abdul Wahid, di Jakarta.
Hal ini dibenarkan Nasri, Senin (26/2), kepada wartawan melalui telepon selulernya, bahwa DTPHP Kabupaten Malang yang dipimpinnya telah mendapatkan penghargaan dari Kementan terkait inovasi yang kita kembangkan yaitu berbasis IT guna untuk mengendalikan hama di areal persawahan dan kebun. Dengan menggunakan aplikasi lewat telepon genggam, hal itu bisa memotong enam tahapan hanya menjadi satu tahap. Sehingga nantinya, jika petani ingin mengendalikan hama di sawah atau kebunnya bisa melakukan secara mandiri.
“Dan petani sendiri ketika tanaman pertaniannya terserang hama, mereka tidak lagi menunggu tenaga penyuluh atau mantri, hanya cukup dengan Siberlian sudah bisa mengetahui jenis hama dan penangganannya,” paparnya.
Sebelumnya, kata Nasri, untuk melaporkan ganguan hama pada tanaman pertanian, petani harus melewati enam tahapan birokrasi. Seperti dari identifikasi, pelaporan, luas dan jenis serangan, melaporkan ke dinas, analisa di dinas, terakhir baru penangganan di lapangan. Namun dengan sistem Siberlian ini, petani semakin dimudahkan dalam urusan birokrasi ketika tanaman pertaniannya terserang hama.
Menurutnya, Siberlian yang dikembangkan Dinas TPHP Kabupaten Malang, yakni mengalahkan 100 dari program inovasi yang dikembangkan Dinas Pertanian dari daerah-daerah lain di Indonesia. Sedangkan Siberlian dari inovasi yang kita kembangkan ini, yang pertama di Indonesia. Sehingga Siberlian ini tentunya akan kami dedikasikan untuk para petani di Indonesia, khususnya petani di Kabupaten Malang. “Aplikasi Siberlian akan
bisa menjadi pilot project Kementan. Karena aplikasi tersebut bisa direplikasi secara internasional,” jelas Nasri.
Ditambahkan, jika aplikasi Siberlian memang dibutuhkan, maka aplikasi tersebut bisa direplikasi oleh siapa saja, bahkan secara internasional. Sehingga dengan begitu, para petani yang tanaman pertaniannya terserang hama akan lebih cepat dalam melakukan penanganannya untuk membasminya. Karena dalam aplikasi itu sudah terdapat penjelasan bagaimana melakukan pembasmian terhadap berbagai jenis hama. [cyn]

Tags: