Paripurna Hanya Dihadiri Belasan Anggota Dewan

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

DPRD Jatim, Bhirawa
Pelaksanaan sidang paripurna DPRD Jatim dengan agenda pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap Raperda tentang perubahan APBD Jatim tahun anggaran 2015, Senin (27/7) hanya diikuti segelintir anggota dewan. Dari 100 wakil rakyat yang duduk di kursi DPRD Jatim hanya 20 anggota yang hadir.
Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Jatim Basuki Babusallam menegaskan ketidakhadiran puluhan anggota dewan dalam rapat paripurna kali ini dikarenakan mereka sibuk dengan pendaftaran peserta Pilkada (Pemilukada) di 19 Kabupaten/kota di Jatim. Apalagi untuk pendaftaran calon hanya dibatasi cuma tiga hari, yaitu mulai Minggu (26/7) sampai Selasa (28/7). Karenanya para anggota dewan lebih fokus pada momen tersebut.
“Proses Pilkada ini merupakan hari bersejarah bagi masyarakat Jatim, momentum ini menjadi tanggung jawab bersama dan partai wajib ikut andil dalam proses demokrasi ini. Sehingga banyak anggota dewan yang harus menyelesaikan kewajibannya dalam mengawal Pilkada. Yang pasti semua anggota dewan yang tidak hadir izinnya sudah jelas dan sudah lengkap.  Ada yang dalam proses mengirim rekomendasi ke calon kepala daerah, ada yang harus menyelesaikan rekomendasi dukungan, serta ada yang sibuk dengan pencalonan dirinya,” tutur Politisi dari Fraksi PAN ini, Senin (27/7).
Berbagai alasan itu menunjukkan kalau para anggota dewan itu lebih mengutamakan partai dibanding tugasnya sebagai wakil rakyat, tapi Basuki membantah. Baginya alasan para anggota dewan dikarenakan kewajiban untuk mengawal proses demokrasi pelaksanaan Pilkada.
“Ketidakhadiran puluhan anggota dewan ini sebenarnya juga dikarenakan masalah koordinasi. Pimpinan Fraksi tidak sempat memikirkan kalau jadwal rapat akan bertabrakan dengan pelaksanaan Pemilukada, sehingga banyak anggota dewan yang izin, tapi Banmus akan melakukan evaluasi dan dipastikan hal seperti ini tidak terulang lagi,” tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan anggota FPKB Jatim Ma’mullah Harun. Menurutnya, sesuai aturan selama paripurna tidak mengambil sebuah keputusan tidak memenuhi kuorum tidak masalah. Sementara yang terjadi dalam paripurna yang diketuai Tjutjuk Sunario hanya pembacaan pemandangan umum fraksi saja. “Saya kira tidak ada masalah. Selama tidak mengambil keputusan, maka tidak kourum tidak masalah,”papar perempuan berjilbab ini. [cty]

Tags: