Sidak DPRD Gresik Puji Pelaksanaan UN SMP

Komisi D saat sidak UN SMP. Setelah melihat langsung, Komisi D mengaku puas dengan pelaksanaan UN di wilayahnya yang berjalan tertib dan lancar. [kim/bhirawa]

Komisi D saat sidak UN SMP. Setelah melihat langsung, Komisi D mengaku puas dengan pelaksanaan UN di wilayahnya yang berjalan tertib dan lancar. [kim/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Komisi D DPRD Gresik menggelar sidak untuk mengetahui pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di tiga sekolah. Dari hasil sidak itu, Komisi D mengaku puas dengan kesiapan dari pihak sekolah yang telah memenuhi fasilitas sesuai dengan ketentuan. Sehingga pelaksanaan UN di Gresik secara umum berlangsung tertib dan lancar.
Pantauan Bhirawa seluruh anggota Komisi D DPRD Gresik melakukan sidak di tiga sekolah yaitu SMPN I Cerme, SMPN 1 Manyar dan SMP 12 Muhammadiyah GKB  Gresik. Sidak dewan ini didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab Gresik Mahin, dan beberapa staf. Tiba di sekolah sebelum melihat pelaksanaan UN, pihak sekolah terlebih dahulu memberikan paparan. Sehingga saat meninjau lokasi ujian, rombongan Komisi D bisa paham.
Sekretaris Komisi D DPRD Gresik Mujid Ridwan  mengatakan bahwa UN Online pertama berjalan dengan lancar. Bahkan kesiapan UN SMP disebut lebih siap dari pelaksanaan UN SMA kemarin. Berbagai fasilitas sekolah  yang melaksanakan UN sistim  Computer Base Test (CBT) seperti genset, komputer dan sarana fasilitas lainnya lebih baik.
“Ini menunjukkan kesiapan pelaksanaan UN SMP, sekolah di Gresik telah belajar dari pelaksanaan UN SMA sebelumnya. Dan ini bagus, situasi ini telah menunjukkan baik sekolah maupun Dinas Pendidikan telah siap.  Kekurangan pelaksanaan UN sebelumnya bisa segera diperbaiki,” ujarnya.
Dari sidak itu juga diketahui,  masalah siswa yang tidak ikut UN karena terbelit masalah hukum juga tidak ada. Artinya seluruh siswa SMP di Gresik bisa ikut UN. Begitu juga dengan kesiapan mental siswa, telah dipersiapkan dengan baik. Terlihat saat mengerjakan soal UN, mereka tenang dan serius.
Mujid Ridwan, politisi senior asal Partai PDIP menjelaskan Dinas Pendidikan tahun depan harus lebih jeli terhadap pemerataan sekolah.  ” Kalau sekolah sarana dan prasarana siap, maka UN sistim  Computer Base Test (CBT) harus dilaksanakan, jangan menyelenggarakan UN manual lagi,” katanya.
Dia menyebut apa yang yang dilakukan  SMP Muhammadiyah 12 GKB yang memilih menggelar UN dengan sistem CBT merupakan contoh yang baik.  Sebab mereka juga telah menyiapkan  fasilitas penunjang seperti genset kapasitas 4.000 Watt, koputer baru serta didukung jaringan internat yang prima untuk pelaksanaan UN 160 siswanya.
Anggota Komisi D Syaichu Busyiri mengatakan selain sidak ruangan pelaksana UN, rombongannya juga melihat ruang server. Ternyata sudah baik semua, demikian halnya dengan teknisinya. Sehingga begitu ada persoalan bisa cepat diatasi. “Kesiapan UN sekolah seperti ini tahun depan patut dicontoh sekolah lain,” katanya. [kim, adv]

Tags: