Sidak DPRD Sumenep Temukan Raskin Berkutu

ketua-DPRD-Sumenep.

ketua-DPRD-Sumenep.

Sumenep, Bhirawa
Pimpinan DPRD Sumenep Sidak ke Gudang Bulog di Desa Kertasada, Kalianget, Sumenep. Hasilnya wakil rakyat menemukan beras untuk program warga kurang mampu (Raskin) berkualitas jelek, yakni hancur karena dimakan kutu beras.
Menurut Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma, Sidak yang dilakukan itu merupakan tindak lanjut dari banyaknya keluhan masyarakat terkait dengan realisasi Raskin yang tak lancar. Ketidaklancaran itu disebabkan terbatasnya stok Raskin di Bulog Sumenep.
”Kami banyak menerima keluhan warga kurang mampu soal tidak terealisasinya Raskin. Jadi, tujuan kami ke Bulog untuk melihat langsung stok dan kualitas Raskin yang tersedia di Gudang Bulog,” kata Herman Dali Kusuma, Rabu (27/5).
Herman juga menyampaikan, hasil pantauannya di Bulog, selain stoknya terbatas yakni hanya tinggal 4 ton, juga kualitas Raskin sangat jelek, banyak dimakan kutu beras, akibatnya beras itu tak layak untuk dikonsumsi. Padahal, kebutuhan Raskin setiap bulannya mencapai 1.745.090 ton untuk 27 kecamatan, baik daratan maupun Kepulauan.
”Kami sebagai wakil rakyat harus tahu kondisi Raskin ini. Kalau jelek seperti ini ya jangan didistribusikan ke masyarakat, karena penerima raskin ini juga manusia yang mempunyai hak untuk mendapatkan Raskin berkulitas baik,” tuturnya.
Herman yang didampingi wakilnya, Moh HanafiĀ  meminta, agar Bulog setempat menerima kiriman Raskin dari Divre Bulog Jatim yang kualitasnya baik. Bulog mempunyai kewenangan untuk menolak Rskin yang kwalitasnya rendah.
Sementara itu, Kepala Gudang Bulog Sumenep, Ainul Fatah mengakui, stok raskin yang tersedia di Gudang Bulog tinggal empat ton, akibatnya stok yang ada itu untuk sementara ditangguhkan atau tidak disalurkan ke masyarakat dengan alasan takut menimbulkan permasalahan dibawah.
”Stoknya memang tinggal empat ton, jadi untuk sementara kami belum bisa menyalurkan karena selain tak cukup untuk kuota satu bulan, juga akan menimbulkan kecurigaan antar desa,” jawab Ainul Fatah.
Terkait dengan kualitas beras, pihaknya mendatangkan mesin untuk melakukan proses membersihkan beras yang sudah tak bagus menjadi layak konsumsi sebelum disalurkan. Ainul Fatah juga memaparkan, pendistribusian dari Divre Bulog Jatim tak lancar akibatnya penebusan Raskin sejak awal tahun 2015 baru tiga bulan, itu pun dari 27 kecamatan baru 10 kecamatan yang melakukan penebusan. Dari 10 kecamatan yang melakukan penebusan tidak penuh 100% tertebus karena stok raskin terbatas.
Pagu beras bagi warga kurang mampu (Raskin) tahun 2015 jatah untuk Kab Sumenep sebanyak 1.745 ton per bulan bagi 116.378 Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang tersebar di 27 Kecamatan, baik daratan maupun kepulauan. Jatah alokasi raskin 2015 ini sama dengan tahun jatah Raskin tahun anggaran 2014 dan 2013. [sul]

Tags: