Sidak Jembatan, Wakil Wali Kota Khawatir Target Tak Tercapai

Wakil Wali Kota Suyitno (tengah) didampingi Kadis PU dan Kabag Humas melakukan Sidak pembangunan Jembatan Rejoto, Senin (18/4) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Wakil Wali Kota Suyitno (tengah) didampingi Kadis PU dan Kabag Humas melakukan Sidak pembangunan Jembatan Rejoto, Senin (18/4) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Wakil Wali Kota Mojokerto Suyitno terkejut dan khawatir pekerjaan pembangunan Jembatan Rejoto Kota Mojokerto mbleset dari target penyelesaian. Kekhawatiran terungkap saat orang nomor dua di Pemkot Mojokerto itu melakukan Sidak ke lokasi proyek di kawasan Blooto, Kota Mojokerto, Senin (18/4) kemarin pagi.
Wakil Wali Kota didampingi Kepala Inspektorat,Kepala Dinas PU dan Kabag Humas Protokol mendatangi pembangunan proyek dari kedua sisi. Pertama mengunjungi lokasi pembangunan dari sisi Pulorejo. Kemudian dilanjutkan melihat dari sisi Blooto yang dipisahkan sungai.
”Ini proyek prestisius, tapi koq pengerjaannya kurang serius. Pekerjanya sedikit dan aktifitasnya terlihat masih lambat,” lontar Wakil Wali Kota kepada Kepala Dinas PU Wiwit Febrianto.
Suyitno langsung memerintahkan Kadis PU melakukan terobosan pengerjaan. Diantaranya dengan menambah jumlah pekerja maupun menerapkan lembur. ”Coba nanti diusahakan pekerjanya ditambah, Bila perlu lembur,” tambah mantan Sekdakot Mojokerto ini.
Dalam Sidak kemarin, hampir setiap titik proyek menjadi pantauan Wakil Wali Kota. Usai melihat pemaparan. Jadwal dan  tahapan kerja dari ruang direksi, Wakil Wali kota mencocokan dengan progres pencapaian secara fisik. ”Saya akan pantau progres pengerjaan proyek ini setiap dua minggu sekali. Semuanya harus sesuai jadwal. Kalau ditemukan kondisi kritis, saya dan kepala PU akan secepatnya mencarikan solusi,” tambah Suyitno.
Dari lokasi di lapangan, kekhawatiran Wakil Wali Kota terhadap penyelesain proyek yang menelan dana Rp40,2 miliar ini cukup beralasan. Pekerjaan baru selesai pemasangan tiang pancang dari satu sisi saja. Sedangkan pemasangan tiang pancang dari sisi yang lain baru akan dilaksanakan awal Minggu ini.
Kekhawatiran Wakil Wali kota itu ternyata dibantah Kepala Dinas PU Wiwit Febrianto. Dua bulan sejak awal pengerjaan proyek, diakui Wiwit memang sempat terjadi deviasi atau kondisi negatif dari jadwal. Namun mulai awal bulan ini, posisi progres pekerjaan berada pada posisi positif diatas jadwal. ”Kalau dikatakan lambat tidak semuanya benar. Sesuai jadwal posisi progres pekerjaan saat ini malah lebih cepat 0,9 persen dari target,” kilah pejabat alumnus ITS Surabaya ini.
Meski demikian, perintah penambahan jumlah pekerja dan lembur tetap akan ia pertimbangkan untuk dilaksanakan. Wiwit mengaku bakal menghitung secara ketat antara jumlah tenaga yang diturunkan dengan tingkat kesulitan pekerjaan.
”Ada konsultan pengawas yang akan mengawasi jalannya proyek. Kalau berada di zona kritis pasti akan segera dicarikan solusinya. Saya tetap optimis pekerjaan akan selesai sesuai jadwal. Apalagi sekarang cuaca sudah tidak lagi extrime,” tegas mantan Kadisporabudpar ini.
Proyek Jembatan Rejoto dibangun dengan sistem multy years APBD Kota Mojokerto tahun 2014, 2015 dan 2016. Selama dua tahun, hampir tidak ada pekerjaan fisik sama sekali. Karena harus ada pengulangan lelang. Tahun 2016 ini proyek tersebut wajib tuntas untuk menghubungkan kawasan barat Kota Mojokerto yang selama ini tertinggal. Pembangunannya dibanding wilayah timur Kota Mojokerto. [kar]

Tags: