Sidak Komisi D Perusahaan Mengeluh MEA, BPJS – UMR

19-indospringGresik,Bhirawa
Dalam sidak yang dilakukan komisi D dewan perwakilan rakyat daerah ( DPRD ) ke berbagai perusahaan, banyak keluhan yang telah di dapat. Diantaranya akan dibukanya program Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), pelayanan badan penjamin jaminan sosial ( BPJS ), Upah minimum regional ( UMR ). Membuat perusahaan harus berjuang keras dalam meminit manajemenya, bahkan ada juga berencana pindah lokasi ke daerah lain.
Menurut Wakil Ketua DPRD selaku Koordinator Komisi D DPRD Gresik Nur Saidah mengatakan, bahwa dari berbagai sidak ke berbagai perusahaan telah mendapat keluhan. Terutama bagi perusahaan yang kondisinya bagus, seperti di PT Indospring Tbk kemarin. Dari perusahaan mengeluhkan akan di berlakukanya MEA, dan pelayanan BPJS. Mereka sekarang bingung, meminta agar pemerintah bisa mencarikan solusi.
Terkait dengan MEA, perusahaan sekarang telah menerima surat lamaran kerja dari luar negeri, juga surat lamaran dari daerah-daerah lain seperti Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan, Bojonegoro dan luar pulau juga ada. Dan lokal Gresik juga banyak, namun begitu kami ( dewan ) tetap berharap bahwa untuk rekrutmen lowongan kerja. Tetap putra-putri yang daerah mendapat prosentase yang cukup besar.
Mengenai program BPJS, mereka mengeluh dengan pelayanan yang lama. Karena pelayanan tidak bisa cepat langsung ke rumah sakit ( RS ), dalam berobat karyawan harus ke puskesmas dulu. Di puskesmas, pelayanan lambat begitu juga jumlah pasien yang berobat banyak sehingga tidak bisa cepat. Setelah itu ke RS, di situ antri lagi lama. Kondisi ini, memakan waktu yang cukup lama. Sehingga karyawan tidak bisa segera kembali ke perusahaan, waktu yang cukup lama bila di hitung dari nilai ekonomi kerja perusahaan jelas rugi keluh mereka.
” Nanti kita akan duduk satu meja, antara perusahaan, pemerintah, dewan dan dinas terkait untuk mencari solusi terbaik sehingga semua nantinya bisa berjalan baik. Karena kita tidak mau perusahaan akan lari memindahkan investasinya ke daerah lain, karena pilihan perusahaan untuk tetap malakukan investasi di Gresik. Sebab Gresik, kondisi dekat bahan baku, pelabuhan maupun yang lainya dan ini harus di pertahankan,”uangkapnya.
Ditambahkan Nur Saidah politisi senior dari partai Gerindra mengatakan, bahwa PT Indospring Tbk. Seluruh jumlah karyawan ada 1900 orang, sebanyak 75 orang perempuan di front office, Outsorsing hanya satpam dan CSR sudah dijalankan untuk kegiatan bedah rumah maupun lainya. Terkait wacana perempuan tidak boleh memakai jilbab, katanya tidak benar dan itu miskomunikasi saja. Karena pada unit plan 2 banyak perempuan sudah memakai jilbab sudah lama. Dan persoalan jilbab itu, kemarin pada rekrutmen baru. Mungkin dari pertanyaan penguji, yang  menguji loyalitas karyawan baru. Dan ditelaah mentah-mentah, dan di asumsikan tidak boleh pakai jilbab bagi karyawan perempuan.
Sementara anggota komisi D Muntarifi mengatakan, dalam sidak di perusahaan menengah kebawah utamanya di kawasan Gresik utara. Sekitar ada 9 perusahaan yang mengeluh akan hekang memindahkan aktivitasnya ke daerah lain, dan di Gresik akan di jadikan gudang saja sehingga tidak membutuhkan banyak karyawan. Ini menyusul tingginya UMR yang setiap tahun naik dan tinggi bila di banding daerah lain, sehingga mereka harus mengeluarkan biaya tambahan yang cukup besar. Dan transportasi jalan yang kurang memadai, sehingga menjadi lambat.
“Mulai sekarang pemerintah harus memikirkan ini, harus segera mencari solusi sehingga nantinya tidak terjadi PHK masal. Transportasi jalan baik di wilayah utara dan selatan, harus ada prioritas perbaikan maupun pelebaran sehingga lalulintas tidak menjadi macet. Karena jalan merupakan urat nandi lalu-lintas berkembangnya perekonomian.”bila jalan macet maka akan jadi terhambat dan kerugian juga akan bertambah,”imbuhnya. [kim.adv]

Keterangan Foto : Komisi D sidak di PT Indospring Tbk

Tags: