Sidak Mamin Temukan ProdukKedaluwarsadiTuban

Petugas gabungan dari Disperpar dan Dinkes Pemkab Tuban saat melakukan sidak prodak mamin pada sejumlah pasar tradisional di Tuban. (Khoirul Huda/bhirawa)

Petugas gabungan dari Disperpar dan Dinkes Pemkab Tuban saat melakukan sidak prodak mamin pada sejumlah pasar tradisional di Tuban. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa
Puluhan prodak kemasan yang sudah kadaluarsa ditemukan dalam Inspeksi mendadak (Sidak) makanan dan minuan (Mamin) di pasar tradisoonal yang dilakukan oleh Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban (1/6).
Sidak yang bertujuan mengantisipasi peredaran makanan dan minuman kadaluarsa menjelang bulan suci Ramadhan akan kembali dilakukan, karena indikasi barang-barang dan makana tidak layak jual, dengen kriteria rusak pada kemasan tidak memiliki izin edar BPOM. “Tadi juga kami amankan puluhan botol saus kadaluarsa,” Ujar Kepala Bidang Pedagangan, Disperpar Tuban, Bhismo Aji, saat berada di Pasar Baru Tuban (1/6).
Selian sejumlah pasar tradisional, rencananya kegiatan operasi ini akan dilakukan di sejumah pusat perbelanjaan moderen di Bumi Wali Tuban. “Kami akan melanjutkan sidak ini ke pusat perbelanjaan, jadi selain di pasar tradisional kami nanti akan ke pasar modern juga,” lanjut Bhismo.
Selain menyita bahan makanan kadaluarsa yang ditemukan, patugas juga mendata pedagang dan akan memberikan pembinaan pada pedagang yang kedapatan masih memajang bahan makanan kadaluarsa tersebut. “Bahan makanan yang kadaluarsa langsung kami sita.  Sementara pedagangnya akan kami data selanjutnya kamiberikan pembinaan,” kata Bhismo.
Salah seorang pedagang, Mbak Ton, begitu ia dipanggil, mengakui memang terdapat produk kadaluarsa yang ditemukan di tokonya, namun hal itu bukan karena disengaja, melainkan kelalaian. “Produk dagangan saya banyak, dan saya sering lupa dengan kemasan yang sudah kadaluarsa,” katanya (1/6).
Dia juga menambahkan, tidak ada niat untuk menjual produk yang sudah kadaluarsa, karena itu merugikan konsumen dan juga bisa berdampak bagi kesehatan. Namun, itu murni sebuah keteledoran dirinya. “Sering lupa untuk membuang produk yang sudah kadaluarsa, kedepan saya akan lebih meneliti dan berhati-hati, agar tidak ada lagi produk yang kadaluarsa,” pungkasnya.
Diketahui, sidak dilaksanakan di empat titik, di Pasar Baru, Dunia Snack, Swalayan Bravo, dan yang terakhir adalah Samudera Supermarket.
Diserbu Warga
Sementara itu, pasar murah bulog sudah mulai beroperasi di dua titik yakni pasar Baru Tuban dan Pasar Jalan Pramuka diserbu warga. Seperti yang terlihat di Pasar Baru Tuban, di sebuah mobil pick-up yang digunakan sebagai pasar murah bulog, dipenuhi oleh Pembeli.
Salah seorang pembeli, Yayuk mengatakan, pasar murah bulog sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat, jadi momen ini harus bisa digunakan dengan sebaik mungkin. Harga yang ditetapkan bulog juga tergolong murah. “Untuk harga minyak Rp 13 ribu per liternya dalam kemasan botol, sedangkan untuk harga gula Rp 12 ribu per kilogramnya,” terang Yayuk.
Sementara pembeli lain, Yadi, menyatakan sangat antusias dengan keberadaan pasar murah bulog, karena harga yang ditawarkan sangat terjangkau. Sedangkan, kata Yadi, untuk pembelian kebutuhan pokok dibatasi, tidak diperbolehkan melebihi jumlah yang sudah ditetapkan bulog. “Hanya boleh membeli empat barang saja, tidak boleh lebih, saya membeli 2 minyak goreng dan 2 gula dengan harga 46 ribu, tidak membeli beras karena sudah habis,” pungkasnya.
Diketahui, kebutuhan pokok yang dijual dalam pasar murah bulog adalah beras, tepung terigu, minyak goreng dan gula. Kehadiran pasar murah ini untuk mengantisipasi kekurangan stok di pasar induk, selain itu pasar ini juga menyediakan harga yang sangat terjangkau. [hud]

Tags: