Sidik, Tukang Becak Asal Jombang Jadi Korban Terluka Bom Surabaya

Camat Kesamben, Johan Budi Widiyatmiko saat di wawancarai sejumlah wartawan di depan rumah Sidik, Minggu sore (13/05). [Arif Yulianto/ Bhirawa)

Jombang, Bhirawa
Seorang tukang becak bernama Sidik (60), warga Dusun Gudang RT 04 RW 02, Desa Pojokrejo, Kesamben, Jombang menjadi korban bom bunuh diri yang terjadi di salah satu gereja di Surabaya, Minggu pagi (13/05). Ia adalah salah satu dari sekian orang yang menjadi korban terluka pada peristiwa tersebut.
Pantauan di rumah Sidik Minggu sore (13/05), rumah korban terlihat sepi dengan pintu tertutup. Menurut tetangga yang mengetahui pertama kabar tentang kebenaran Sidik merupakan menjadi salah satu korban terluka teror bom Surabaya mengatakan, Sidik terkena serpihan kaca.
“Kena serpihan kaca tangannya, mau di operasi sekitar jam tiga sore. Kenapa di operasi, (katanya) ada masuk ke dalam,” tutur Eriyana (45), perempuan tetangga Sidik saat di wawancarai sejumlah wartawan.
Tutur Eriyana lagi, waktu itu, berdasarkan informasi yang ia terima, korban yang biasanya masuk ke tempat gereja, saat kejadian kebetulan sedang di luar pagar.
“Biasanya masuk ke parkiran, ternyata Pak Sidik ini ‘ndak’ mau masuk. Orangnya nunggu di becaknya,” imbuh Eriyana.
Selama ini menurut tetangga sekitar, Sidik memang berprofesi sebagai tukang becak dan memilih mengadu nasib dengan menarik becak di Kota Surabaya. Hingga saat di wawancarai wartawan, Eriayana masih belum mengetahui kondisi Sidik. Di duga, istri Sidik yang bernama Mudrikah pergi ke Surabaya untuk melihat kondisi sang suami. Beredar kabar, Sidik tengah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Surabaya akibat peristiwa tersebut.
“Alhamdulillah katanya tadi ndak-apa, cuma tubuhnya kena serpihan. Tadi keluarganya berangkat jam setengah sembilan (pagi),” katanya lagi.
Sementara itu, di lokasi rumah korban, Camat Kesamben, Johan Budi Widiyatmiko mengatakan, informasi yang di terimanya dari Polsek Kesamben menyatakan ada salah satu warga dari Dusun Gudang, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Jombang menjadi salah satu korban bom bunuh diri Surabaya.
“Yang saya terima, korban hanya luka-luka akibat serpihan kaca. Makanya saya ke sini ingin mengkonfirmasi ke keluarganya, ternyata keluarganya ke Surabaya semua,” terang Camat Johan.
Ia pun masih belum mengetahui kondisi Sidik lebih lanjut karena kedatangannya ke rumah korban ini juga berniat untuk mengkonfirmasi kondisi korban kepada pihak keluarga. Informasi yang ia terima, korban bernama Sidik ini adalah seorang tukang becak. Namun di mana biasa mangkal, Johan mengaku kurang tahu persis.
“Informasinya bahwa yang bersangkutan pekerjaannya adalah tukang becak, (kalau mangkalnya) saya kurang tahu persis,” pungkasnya.(rif)

Tags: