Sidoarjo Diserbu PKL Luar Daerah

Kawasan Perumahan Taman Pinang Indah dan Perum Gading Fajar, salah satu lokasi dalam Kota Sidoarjo yang tiap hari diserbu ratusan PKL dari luar kota untuk berdagang.

Kawasan Perumahan Taman Pinang Indah dan Perum Gading Fajar, salah satu lokasi dalam Kota Sidoarjo yang tiap hari diserbu ratusan PKL dari luar kota untuk berdagang.

Sidoarjo, Bhirawa
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Cabang Sidoarjo mempunyai cita-cita untuk menjadikan Sidoarjo sebagai kota Usaha Kecil Menengah (UKM )terbesar di Indonesia. Cita-cita ini bisa jadi sudah mulai terwujud. Buktinya tiap hari di jalan kembar Perumahan Taman Pinang sampai Gading Fajar, Kec Sidoarjo. Terutama malam Minggu dan Hari Minggu ratusan pedagang berjualan aneka jenis kebutuhan.
Seperti pedagang kuliner, elektronik, komputer, laptop, handphone, furniture, dekorasi rumah, mobil, motor, jasa perkreditan, pakaian, tas, sepatu, sandal, make up, asesoris, mainan anak. Juga bermacam binatang peliharaan, seperti ikan, ular, kucing ras, hamster, tokek, katak, kelinci, kerajinan tangan, bahkan ada juga keperluan dapur dan sayur-sayuran.
”Pokoknya tak pernah sepi pengunjung. Selalu saja ada orang yang berhenti di depannya untuk melihat, menawar, dan membeli,” ujar Taufan Yanuar, warga Perumahan Taman Pinang Indah, baru-baru ini.
Hanya saja, ramainya kegiatan ekonomi di Sidoarjo itu, akhirnya tak hanya dinikmati PKL yang termasuk UMK di Sidoarjo saja untuk berjualan. Tapi juga PKL dari luar kota. Seperti dari Surabaya, Malang dan sejumlah daerah di pinggir Sidoarjo. Bahkan ada PKL dari luar kota itu yang memilih menginap pada Sabtu malam, karena pada Minggu pagi biasanya sangat ramai.
Keberadaan PKL dari Sidoarjo sendiri dan PKL dari luar kota ini, berakibat jalanan perumahan di sepanjang itu menjadi macet. Banyak kendaraan roda empat dan sepeda motor yang terjebak ketika lewat di jalur itu. Karena bukan hanya satu jalur yang dibuat berjualan tapi kedua akses jalan.
”Mereka berjualan di stand-stand yang tidak permanen, stand mobil, dan bahkan hanya meja dan payung saja juga ada,” kata PNS Sidoarjo itu.
Karena tidak tertib dan tidak tertata, maka muncul kesan kumuh dan kotor. Apalagi banyak rombong PKL yang ditinggal begitu saja di pinggir-pinggir trotoar. Keberadaan PKL luar kota yang memenuhi kawasan ini, mungkin sama dengan PKL yang dulu memadati Alun-alun Sidoarjo sebelum dipindah ke parkir timur GOR Sidoarjo.
Menurut penuturan Bupati Saiful Ilah, saat itu, Kab Sidoarjo memang jadi tempat jujukan bagi ribuan warga untuk melakukan kegiatan PKL. Jumlah PKL yang terdata di seluruh Kab Sidoarjo mencapai 5 ribu orang. Dan sangat fantastis justru sebagian besar justru berasal dari luar Kab Sidoarjo.
Menurut data di Dinas Koperasi Perindag Sidoarjo, banyaknya PKL masuk Sidoarjo karena pertumbuhan ekonomi di Sidoarjo yang melebihi rata-rata provinsi dan nasional. IniĀ  merupakan bukti kalau laju perekonomian di Sidoarjo hidup, lancar dan cepat. Seperti peribahasa, ada gula ada semut. Maka tak heran ribuan PKL luar kota berdatangan bersaing dengan PKL dari Sidoarjo sendiri.[ali]

Rate this article!
Tags: