Sidoarjo Jadi Pilot Project Pengelolaan Keuangan Nasional

5-Pilot Project-Ac-2Sidoarjo, Bhirawa
Masyarakat Sidoarjo boleh berbangga hati. Pasalnya, World Bank (Bank Dunia) telah memilih Kab Sidoarjo dan Kab Blitar sebagai Pilot Project pengelolaan/pembukuan keuangan secara komputerisasi di tingkat nasional, yang diterapkan melalui PNPM-Mandiri Perkotaan.
Menurut Sub Tenaga Alhi Keuangan PNPM-MP Provinsi Jatim, Bambang Setyawan, Rabu (12/6) lalu, kalau selama ini pengelolaan keuangan di desa-desa yang dilakukan UPK(Unit Pengelola Keuangan) menggunakan cara manual, dengan menggunakan kertas atau buku bertumpuk-tumpuk. Kali ini mereka akan diubah dengan cara yang cukup simple, yakni dengan menggunakan komputerisasi.
Mereka kini sedang melakukan latihan, pembelajaran bagaimana cara memasukkan data-data keuangan melalui komputer. Kami memerlukan waktu tiga hari untuk memberi pelatihan kepada mereka. Maklum mereka terdiri dari para ibu-ibu atau pemuda di desa/kelurahan yang memahami masalah aplikasi komputer. ”Nantinya, bagi nasabah simpan pinjam bila ingin melihat data angsurannya tinggal klik,” jelasnya.
Sementara itu pihak World Bank, Arif Saman Sholeh mengatakan, kalau program ini merupakan program inovasi dari kami untuk mengembangkan jaringan komputerisasi di masyarakat. Biaya kegiatan semuanya ditanggung World Bank dan Sidoarja hanya ketempatan.
Menurutnya, pilihan di Sidoarjo ini banyak kriterianya, diantaranya kinerjanya, pengelolaannya di UPK, kemudian juga dukungan dari pemerintah setempat, swadaya masyarakat. Terutama juga mengenai pemahaman dan penggunaan masyarakat dalam berkomputer. ”Kalau masyarakatnya terlalu awam dengan komputer, tentu agak merepotkan,” katanya.
Pertama kali ini mereka dibuatkan aplikasikan pembukuan UPK yang terkonek dengan server kami. Nantinya para nasabah/peminjam langsung bisa melihat berapa sisa pinjamannya, berapa saldonya tinggal klik. Bukan itu saja, program ini akan diberikan fasilitas melalui SMS (Short Message Service). ”Begitu ada nasabah SMS langsung bisa dijawab secara otomatis. Target Pilot Project ini diharapkan bisa tuntas tahun ini, tahun 2015 harus sudah jalan sendiri,” ujar Arif.
Terpisah Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi dan Pengelolaan (PUEB), Sri Rukiyati SH MSi mengatakan, kalau program ini Sidoarjo hanya ketempatan saja. Semuanya ditangani World Bank, mulai dari anggarannya maupun pemilihan desa/kelurahannya. ”Kedepan desa-desa yang belum mendapat pelatihan seperti ini bisa diajukan lagi ke World Bank. Karena yang belum dapat sudah mulai iri. Makanya harus bertahap,” katanya. [ach]

Keterangan Foto : sejumlah UPK Desa/Kel Sidoarjo sedang mendapat pelatihan pemahaman aplikasi pembukuan melalui komputer. [achmad suprayogi/bhirawa]

Tags: