Sidoarjo Jadi Role Model Pelayanan Publik

Kepala Dispendukcapil Sidoarjo, menyampaikan sejumlah inovasi pelayanan public di tempatnya kepada tim penilai dari Kemenpan RB. [ali kusyanto/bhirawa]

Kepala Dispendukcapil Sidoarjo, menyampaikan sejumlah inovasi pelayanan public di tempatnya kepada tim penilai dari Kemenpan RB. [ali kusyanto/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Sejumlah bidang pelayanan public di Kab Sidoarjo telah dinilai Tim dari Kemeterian Menpan RB, rencanya untuk dijadikan sebagai Role Model Pelayanan Public Nasional. Diantaranya, bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil, bidang Perizinan, pelayanan di RSUD dan di Puskesmas.
Disampaikan Faizal, salah satu anggota tim penilai dari Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB, Senin (8/8) kemarin saat berada di Kab Sidoarjo, di wilayah Provinsi Jatim masalah inovasi pelayanan public memang lebih maju bila dibanding dengan wilayah di provinsi lain di Indonesia. Sebab kadang di daerah lain yang pernah kita datangi itu, malah masih ada yang tanya apa itu inovasi.
Untuk kegiatan ini, kata Faizal, Tim Kemenpan RB sedang menilai 54 kabupaten/kota se Indonesia. Dengan adanya Role Model pelayanan public yang didapat, maka akan dipakai untuk menuntun daerah lain yang inovasi pelayanan public nya masih kurang sehingga harus ditingkatkan.
Di Kab Sidoarjo, tim penilai dari Kemenpan RB ini, juga datang ke Kantor Dispendukcapil, Kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT), RSUD Sidoarjo dan Puskesmas Sukodono.
Di Kantor Dispendukcapil Sidoarjo, Kepala Dinasnya Medi Yulianto, menyampaikan saat ini sedang mengembangkan pelayanan public sistim paket. Diantaranya, bila warga sedang mengurus akte pernikahan, maka juga akan dapat KTP dan KK baru. Lainnya, bila warga mengurus akte perceraian, juga akan mendapat KTP dan KK baru. Dan yang terakhir, warga yang mengurus akte kematian, akan dapat KTP dan KK baru.
”Pelayanan paket ini kalau dihitung-hitung penyelesaiannya akan lebih cepat , sehingga bisa menghemat waktu,” jelas Medi, kepada tim penilai Kemenpan RB saat berada di kantornya.
Di Kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Sidoarjo, Sekretaris BPPT Redy Kusuma, menyampaikan, sampai saat ini ada sekitar 82 kewenangan perizinan yang dilayani BPPT Sidoarjo.
Agar pelayanan publiknya semakin maksimal, kini BPPT Sidoarjo, kata Redy sedang mengembangkan inovasi baru, seperti tanda tangan elektronik dan smart card. Dengan tanda tangan elektronik, menurut Redy proses permohonan perizinan akan cepat selesai, sebab walau Kepala BPPT Sidoarjo sedang tidak ada di kantor, tetapi masih bisa melakukan tanda tangan permohonan perizinan. Sedangkan Smart Card, akan bisa menghemat persyaratan dan manfaat lainnya  adalah bisa mengeliminir pihak ketiga.
Di Puskemas Sukodono, dr Lucky Rahayu, Kepala Puskesmasnya menyampaikan kini pihaknya sedang dalam proses akreditasi pelayanan public. Dengan akreditasi pelayanan, menurut ia akan sangat bagus untuk meningkatkan pelayanan. Misalnya pelayanan di Puskesmas Sukodono akan lebih cepat, tepat dan selamat. Serta tertib dalam administrasi.
Sementara di RSUD Sidoarjo, tim penilai Kemenpan RB mendapat masukan adanya inovasi pelayanan public baru disana, seperti Simanies dan Santri. Dengan sistim Simanies, ibu yang akan melahirkan akan bisa cepat tertangani, sebab sebelumnya sudah indent pada petugas di RSUD lewat SMS. Sedangkan sistim Santri, pendaftar rawat jalan di RSUD tidak perlu lagi untuk antri berlama-lama mengambil nomor urut di loket pendaftaran. Sebab bisa dilakukan lewat indent dengan SMS. [kus]

Tags: