Sidoarjo, Bhirawa
Inovasi pelayanan publik dilakukan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kab Sidoarjo, dinyatakan lolos masuk ronde kedua dalam United Nation Publik Service Awad (UNPSA) tahun 2015.
Menurut Kepala BPPT Sidoarjo, Drs M Zaini MSi, pada Rabu (7/1) besok, pihaknya diundang Kementerian PAN RB mengikuti workshop untuk pengarahan tindak lanjut keikutsertaan Indonesia pada UNPSA tahun 2015 ini.
”Pihak UNPSA nanti minta kami menyampaikan paling sedikit dua referensi dan paling banyak empat dokumen pendukung, paling lambat 20 Januari,” jelas Zaini, Senin ( 5/1) kemarin, di kantornya.
Setelah ronde dua lolos, maka akan masuk ronde tiga atau final. Pemenang , kata Zaini, akan diumumkan pada 23 Juni 2015, bersamaan dengan hari pelayanan publik sedunia. Dalam UNPSA 2015 ini, pada ronde pertama dari Indonesia ada 37 peserta. Kemudian pada ronde kedua ini menyusut jadi 14 kabupaten/kota. Tiga diantaranya berasal dari Jatim. Yakni
dari jembatan timbang Provinsi Jatim, BPPT Sidoarjo dan pelayanan PATEN dari Kab Sumenep.
Zaini menyatakan siap untuk maju dalam kompetisi ini, tidak semata-mata karena ingin menang dalam kompetisi pelayanan publik tingkat dunia. Tapi lebih dari itu, yakni sebagai bentuk komitmen untuk mengembangkan inovasi pelayanan publik di Sidoarjo.
Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi Pemkab Sidoarjo, Drs Ahadi Yusuf Msi menjelaskan, penunjukkan BPPT Sidoarjo itu karena SKPD ini dalam tahun 2014 lalu masuk dalam Top 33 di Indonesia, dalam inovasi pelayanan publik tingkat Kementerian/Lembaga Non Kementerian dan Pemda, yang diselenggarakan KepMenpan RB. ”Mereka yang masuk dalam Top 33 itu, sempat difasilitasi KepMenpan untuk ikut dalam kompetisi itu,” ujar Yusuf.
Untuk penyerahan penghargaan kompetisi ini, lanjut Yusuf, akan dilakukan tahun ini di Seoul, Korea Selatan. Pada tahun 2014 lalu proses penilaian dari Tim UNPSA itu sudah dimulai.
Diantaranya seleksi pengajuan proposal, penilaian lapangan, paparan dan sebagainya. [ali]
Keterangan Foto : Pelayanan publik yang dilakukan BPPT Sidoarjo, setelah dievaluasi mampu lolos masuk ronde dua dalam United Nation Publik Service Awad (UNPSA) tahun 2015.
