Sidoarjo Mulai Terbebas dari Pasungan Psikotik

Drs Wiyono. [alikus/bhirawa]

Drs Wiyono. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Jumlah psikotik yang dipasung di Kab Sidoarjo mulai menurun. Semula ada 10 kini hanya  tinggal tiga. Diantaranya berada di Kec Balongbendo, Kec Krian dan Kec Taman.
Menurut Kabid Bina Sosial Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinsosnakertrans Kab Sidoarjo, Drs Wiyono MSi, menyampaikan penurunan jumlah pemasungan pada Psikotik, karena pengobatan yang berhasil, sehingga bisa dilepas kembali.
”Meski masih ada tiga yang dipasung, tetap dilakukan pengobatan, mereka tak sampai dibiarkan,” jelas Wiyono, Kamis (25/8) kemarin, yang juga baru saja memberi bantuan Sembako pada keluarga Psikotik.
Bantuan Sembako itu terdiri dari beras 50 Kg dan minyak goreng. Diberikan setahun sekali, diprioritaskan pada keluarga Psikotik yang membutuhkan. Seperti di Kec Tulangan, Kec Krian, Kec Balongbendo dan Kec Buduran.
Disampaikan Wiyono, keluarga Psikotik di Kab Sidoarjo merespon program bebas pasung di Provinsi Jatim ini. Program ini disampaikan pada keluarga dan juga pada masyarakat. Program ini tujuannya, untuk memanusiakan Psikotik. Karena mereka manusia sehingga tetap harus dimanusiakan, tidak boleh dikurangi hak-haknya.
Menurut Wiyono, jumlah Psikotik yang gelandangan di Kab Sidoarjo cukup banyak. Jumlahnya sekitar 50 an. Mereka ditampung di UPT Liponsos Kab Sidoarjo. Asal usul mereka tidak diketahui apa dari Sidoarjo atau tidak.
Tetapi meski demikian, mereka kata Wiyono tetap dilakukan pengobatan, dengan kerja sama RS Menur Surabaya. Bila berhasil disembuhkan, mereka dipulangkan. Hingga kini Liponsos Sidoarjo mampu memulangkan 100 lebih Psikotik yang berhasil disembuhkan. Mereka tidak hanya dari Sidoarjo saja tapi ada juga yang dari Jawa Barat. [kus]

Tags: