Sigap Hadapi Cuaca Ekstrim, LPBHI-NU Gelar Diklat Kebencanaan

Ketua Syuriah PCNU dan Ketua Tanfidziah PCNU KH Muhyiddin Khotib didampingi jajaran Forkopimda dan pimpinan OPD saat pembukaan diklat kebencanaan yang diadakan LPBHI PCNU, Selasa (24/1). [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa.
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBHI) PCNU Kabupaten Situbondo mengadakan Diklat kebencanaan selama dua hari mulai Selasa-Rabu (24-25) Januari 2023.

Kegiatan Diklat yang melibatkan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Situbondo serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo itu dihelat di Hotel Sido Muncul 2 di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo.

Menurut Ketua PCNU Kabupaten Situbondo, KH Muhyiddin Khotib, kegiatan diklat kebencanaan melibatkan 60 peserta yang berasal dari 17 MWC-NU se-Kabupaten Situbondo. Mereka, aku mantan Ketua DPC PPP Situbondo itu, akan dilatih teori dan praktek tentang tata cara menanggulangi bencana.

“Ya ini merunut pada garis geografis Kabupaten Situbondo yang seringkali terkena bencana. Baik banjir, tanah longsor, banjir rob dan angin puting beliung, menuntut kami untuk mengadakan pelatihan bagi para satgas LPBHI-PCNU,” ujar KH Muhyiddin, usai acara pembukaan Selasa (24/1).

Masih kata Muhyiddin, dalam diklat tersebut para peserta juga dilatih tentang tata cara menghadapi iklim dan polusi yang dapat mengganggu kesehatan warga. Selain itu, tambah kiai Muhyiddin, setiap tahun di Kabupaten Situbondo terjadi banjir dan angin kencang meski skalanya tidak besar, membuat PCNU harus ikut berbuat.

“Ya kadang ada rumah roboh. Saat ada musim kemarau juga terjadi kebakaran. Termasuk terjadi PMK, yang juga bencana ekonomi. Artinya banyak bencana yang harus kita waspadai. Kami terlibat dengan menyiapkan diklat ini,” ujar kiai Muhyiddin.

Para peserta diklat yang berasal dari satgas LPBHI-PCNU, nanti akan bertugas di lapangan dengan berkolaborasi bersama OPD tekait untuk melakukan evakuasi korban bencana serta melakukan penangggulangan darurat seperti logistik.

“Ini kami mengantisipasi pencegahan bencana seperti yang di lakukan di Kabupaten Lumajang dan Malang. Kami juga terlibat disana agar dapat mengurangi beban yang dirasakan para korban bencana alam,” tutur kiai Muhyiddin.

Untuk pemateri, lanjut kiai Muhyiddin, berasal dari OPD Pemkab, Kodim serta Polri berikut organisasi Kepramukaan. Dari diklat tersebut, sambung kiai Muhyiddin, para peserta juga di beri praktek penyediaan logistik dan tenda berikut cara operasional kendaraan bencana.

“Kami ini banyak teman untuk diajak berkolaborasi. Ini karena masyarakat di Kabupaten Situbondo mayoritas dari kalangan NU. Nah sebagai perwakilan, kami para kiai yang merupakan simbol kekuatan mental berharap para peserta kedepan lebih tangguh dan kuat menghadapi ancaman bencana,” pungkas kiai Muhyiddin seraya mengakui di LPBHI NU kekurangan personil saat membantu penanganan bencana. [awi.gat]

Tags: