Sikapi Keluhan Warga, Pemerintah Kota Batu Segera Perluas TPA Tlekung

Bau busuk yang seringkali muncul dari TPA Tlekung kerap dikeluhkan warga apalagi dengan tingginya intensitas hujan saat ini

Kota Batu,Bhirawa
Saat ini bau busuk sampah yang keluar dari TPA Tlekung Kota Batu masih menjadi keluhan warga sekitar. Apalagi bau tersebut tercium hingga radius 2 kilometer. Karena itu Pemkot Batu melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan segera memperluas TPA Tlekung ke sisi barat agar pengelolaan sampah dengan sanitary landfill bisa diterapkan dengan optimal.

Kepala DLH Kota Batu, Aries Setiawan mengatakan keterbatasan lahan saat ini masih menjadi kendala dalam pengelolaan sampah secara sanitary landfill atau lahan uruk terkendali. Dan target ke depan sanitary landfill akan diterapkan setelah dilakukan perluasan lahan di sisi barat TPA Tlekung.

“Perluasan lahan akan memanfaatkan lahan milik Perhutani seluas 1,8 hektar. Wacana ini telah dibahas antara DLH Kota Batu dan Perum Perhutani Divisi Regional Jatim selaku pengelola lahan,”ujar Aries, Rabu (16/12).

Diketahui, kontur lahan perluasan tersebut berupa cekungan sehingga cukup representatif untuk menerapkan sanitary landfill. Diharapan perluasan lahan ini bisa meminimalisir bau sampah agar tak sampai mengganggu warga yang ada di pemukiman.

“Namun saat ini masih dilakukan kajian dengan Perhutani terkait kerjasama perluasan lahan TPA Tlekung ini,” jelas Aries.

Warga di sekitar TPA Tlekung kerap mengeluh karena bau sampah yang menyeruak hingga ke pemukiman. Bau sampah dari TPA Tlekung tercium hingga radius 2 kilometer lebih.

Bau semakin menyengat saat musim penghujan karena tak dilakukan proses penaburan kapur. Penaburan kapur dilakukan setelah proses pemadatan dengan tujuan untuk menetralisir bau sampah. Namun saat musim penghujan proses itu kurang efektif untuk dilakukan.

Dijelaskan Kabid Kebersihan dan Pertamanan DLH Kota Batu, Imron Suyudi bahwa selama musim hujan pihaknya hanya melakukan pemadatan sampah untuk menetralisir bau. Proses pemadatan didahului dengan pengerukan sampah yang menumpuk di sel aktif. Pada saat pengerukan inilah bau tak sedap timbul dan menguap.

“Pemadatan dilakukan untuk menetralisir bau. Jangan sampai ada rongga udara di sela-sela tumpukan sampah karena bisa menimbulkan bau tak sedap,” jelas Imron.(nas)

Tags: