Simpati Direktur RS Bunda pada Korban NR Berdatangan

Direktur RS Bunda, Arif Djulianto memberikan semangat kepada ibu NR. [achmad suprayogi/bhirawa]

Direktur RS Bunda, Arif Djulianto memberikan semangat kepada ibu NR. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Paska kedatangan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa ke rumah korban perkosaan, NR (14 tahun) warga RT 11 RW 04, Dusun Jangan Asem, Desa Trompoasri, Kec Jabon. Banyak warga masyarakat bersimpati pada NR. Padahal sebelumnya perkara ini diduga ditutup-tutupi perangkat desa dan pihak kepolisian, karena laporannya tak segera ditindaklanjuti.
Rasa simpati juga ditunjukkan Tim RS Bunda dari Jl Kundi 70, Kepuh Kiriman, Kec Waru, Sidoarjo, yakni langsung melakukan kunjungan ke rumah NR.  Dalam kunjungannya yang dipimpin langsung Direktur RS Bunda, Drs Arif Djulianto ke rumah korban diduga diperkosa lima orang, bahkan korban dan keluarga sempat diasingkan, dikucilkan hingga dicemooh oleh sebagian warga.
Rombongan Tim RS Bunda ini juga membawa dokter spesialis kandungan, untuk memeriksa kesehatan kandungan korban yang sudah hamil sekitar tujuh hingga delapan bulan,  apakah kondisi kandungannya membaik atau tidak.
Usai melakukan pemeriksaan, Kepala RS Bunda, Drs H Arif Djulianto mengatakan, setelah dirinya mendengar kalau di wilayah Sidoarjo ada anak di bawah umur menjadi korban pencabulan hingga hamil delapan bulan, sangat merasa prehatin. Apalagi kondisi korban yang memerlukan gizi yang baik. ”Namun korban yang hamil ini hanya mendapatkan tempat yang kurang layak, yakni di kandang bebek yang tak jauh dari pemukiman warga. Itupun bukan miliknya sendiri,” katanya.
Melihat kondisi ini, Arif juga akan menanggung korban disaat melahirkan nanti. Kehidupan keluarga korban NR sehari-hari sangat kekurangan, bahkan untuk makan saja. ”Maka kami juga memberikan taliasih terhadap keluarga korban sebagai bentuk rasa sosial, rasa kemanusiaan. Kami tidak memandang siapa mereka, baik mempunyai KTP yang jelas atau tidak, tetapi ini sebagia kepedulian sesama manusia,” jelasnya.
Kondisi kandungan NR akan dipantau  secara terus menurus. Pihaknya juga akan segera membawa korban ke RS Bunda untuk mempersiapkan dalam persalinannya. ”Untuk semua biaya persalinan akan kami tanggung di RS Bunda,” jelas Arif Djulianto.
Sebelumnya Mensos Khofifah Indar Parwansa juga menawari keluarga korban, orang tuanya Sugiono (44) dan Sri Rahayu (40) untuk bertugas memasak di salah satu Pondok Pesantren di Jatim. Selain itu, pihak Puskesmas Kec Jabon juga terus melakukan pemantauan kondisi kandungan NR yang terus membesar. [ach]

Tags: