Simulasi Unik Resepsi Pernikahan di Era New Normal di Situbondo

Sebuah atraksi simulasi resepsi pernikahan yang diadakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Situbondo. [sawawi]

Mendapat Dukungan Bupati, Agar Warga Punya Panduan saat Menggelar Hajatan
Kab Situbondo, Bhirawa
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Situbondo menggelar simulasi acara pernikahan, sesuai dengan panduan protokol kesehatan yang dihelat di halaman kantor setempat pekan lalu. Hadir diantaranya Bupati Situbondo Dadang Wigiarto bersama sejumlah pimpinan OPD dan Camat se-Kabupaten Situbondo. Termasuk Kepala Dispendikbud Kabupaten Situbondo Achmad Djunaidi beserta jajaran ikut mendukung kegiatan tersebut.
Ketika simulasi dimulai sekitar pukul 13.00 WIB, pemeran undangan diikuti Kadispendikbud Achmad Djunaidi bersama istri, Sekretaris Dispendikbud Mohammad Nurhidayat bersama istri serta Plt Kepala Bidang Kebudayaan H Abdurahman bersama istri.
Ketiga pasangan suami isteri yang notabene pejabat Dispendkbud Kabupaten Situbondo itu mengikuti undangan dalam sebuah resepsi. Ketiga pejabat juga mengikuti protokol kesehatan, mulai mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarah dua meter.
Plt Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dispendikbud Kabupaten Situbondo H Abdur Rahman mengatakan, saat ini di tengah masyarakat sebagian elemen ragu saat akan menyelenggarakan resepsi pernikahan. Melihat kondisi tersebut, ia bekerjasama dengan Kementerian Agama mengajak masyarakat yang hendak menggelar hajatan, untuk disiplin mengikuti panduan sesuai dengan protokol kesehatan (prokes).
“Jadi tetap diatur sesuai prokes. Makanya kami mengadakan simulasi sehingga masyarakat yang memiliki hajatan dapat melaksanakan dengan baik,” ujar Abdurahman.
Masih kata Abdurahman, agar berhasil dengan baik dalam simulasi pernikahan di era new normal ini, Dispendkbud juga mengajak KUA agar ikut memberikan pemahaman kepada masyarakat Situbondo.
“Tadi secara gamblang sudah dijelaskan oleh petugas KUA. Dalam penjelasan itu nanti akan menjadi acuan masyarakat saat akan melaksanakan prosesi seremonial pernikahan,” urai Abdurahman seraya menegaskan setiap mengadakan pernikahan agar warga selalu menerapkan dengan prokes.
Sementara itu, Kepala Dispendikbud Kabupaten Situbondo Achmad Djunaidi mengatakan, kegiatan simulasi pernikahan di era new normal bertujuan untuk memvisualisasikan serta menggambarkan proses sebuah pernikahan dimasa pandemi. Artinya, sebut Djunaidi, prosesi pernikahan dimasa new normal dilaksanakan dengan ketentuan protokol kesehatan.
“Mulai dari prosesi walimatul nikah sampai acara resepsi pernikahan harus sesuai dengan prokes. Kami berharap, simulasi ini bisa menjadi panduan yang baik bagi masyarakat sebagai salah satu acuan penyelenggaraan pernikahan sesuai dengan prokes,” ujar Djunaidi.
Salah satu petugas penyuluh Kementerian Agama Kabupaten Situbondo HM Misro Safrowi menjelaskan, setiap resepsi pernikahan harus dilakukan dengan kondisi bersih. Termasuk saat mengadakan akad nikah juga harus berlangsung dengan baik.
Sebagai penyuluh Kementerian Agama, terang dia, respesi pernikahan harus dilaksanakan dengan ketat sesuai dengan protokol kesehatan. “Pernikahan bisa juga diadakan di Kantor KUA dengan jumlah undangan terbatas maksimal 10 orang,” terang Misro.
Misrowi kembali menegaskan, semua warga yang hendak melaksanakan resepsi pernikahan harus selalu memperhatikan prokes, sebab angka penderita positif Covid-19 di Situbondo saat ini masih tergolong tinggi. Misro pun berharap ada kemauan bersama dari masyarakat dan pemerintah sehingga acara resepsi pernikahan bisa berjalan dengan baik dan lancar.
“Ya memang aturannya di KUA maksimal undangan 10 orang. Kalau dimasyarakat memang tidak dibatasi jumlah orangnya, tetapi harus tetap memperhatikan prinsip 3-M,” jelas Misro.
Pria kalem itu menambahkan, setiap warga juga dibolehkan mengadakan prosesi pernikahan di rumah asal sesuai dengan prokes seperti menjaga jarak dan memakai masker. Sebab memakai masker saat keluar rumah sangat mudah jika dibandingkan dengan menjaga jarak dikala mengikuti sebuah kegiatan. “Ya sangat sulit kalau menjaga jarak itu. Makanya kita semua tetap waspada sehingga tidak tertular Covid-19,” pungkasnya. [sawawi]

Tags: