Sindir Generasi Muda Dalam Berliterasi

Rani Angraini.

Rani Angraini
Mengenalkan sejarah literasi menjadi sebuah keharusan bagi Rani Angraini. Manager Museum House of Sampoerna (HoS) Surabaya memang getol dalam membangun kembali budaya literasi.
“Kami mengingatkan kembali apa itu literasi. Masyarakat juga masih banyak yang belum tahu tentang perkembangan literasi di Indonesia. Makanya kami bikinkan pameran di museum. Anak-anak generasi sekarang mungkin belum tahu apa itu sabak, apa itu gret dan sebagainya,” katanya saat ditemui Bhirawa beberapa hari lalu di museum House of Sampoerna Surabaya.
Bahkan, menurut dia, menulis sudah mulai ditinggalkan lantaran lebih cepat mengetik di komputer. Perkembangan teknologi pun dinilai positif dan negatif. Disinilah pentingnya literasi dalam membangun sebuah peradaban baru.
“Dengan diwujudkan dalam tradisi membaca, menulis, meneliti, berdiskusi, dan sederet aktivitas lainnya sebagai starting point bagi lahirnya perubahan,” ulasnya.
Perempuan berkulit putih ini memang sengaja menggugah kembali masyarakat akan pentingnya berliterasi. Bahkan ingin menjadikan literasi sebagai makanan terlezat bagi seorang pemuda sekarang ini. Dengan cara dan kemasan yang dinilai bakal digemari calon-calon generasi bangsa.
“Kami apresiasi upaya pemerintah yang giat mengajak masyarkat berliterasi,” terangnya.
Mantan Sales Manager Shangri-La Hotel ini mengakui bahwa orang zaman dulu bisa hebat meski keterbatasan fasilitas. Dengan begitu, lanjut Rani, anak-anak generasi penerus bangsa harusnya lebih hebat karena dipermudah dengan canggihnya fasilitas.
“Harusnya sekarang ini lebih hebat lagi loh, karena lebih mudah. Karena dengan adanya komputer dan gadget yang bisa saving file segitu banyak. Namun, akhirnya malas mengingat, mengerti, dan memahaminya,” ujarnya.
Ia mencontohkan, sabak adalah fasilitas yang digunakan untuk sekolah zaman dulu. Itupun harus dihapus bukan untuk disimpan. Dengan artian mencoba untuk mengerti dan kemudian mengingat ajaran yang telah diberikan gurunya.
“Nah pameran ini bentuk sindiran dan perlu diketahui oleh seluruh masyarakat. Apa salahnya kita tahu sejarahnya kertas dan tinta yang ada sekarang ini. Sebelum adanya computer, kita pakai mesin ketik loh. Artinya ini neneknya komputer atau laptop yang kita pakai sekarang ini,” pungkas Rani. [geh]

Tags: