Sinergi BUMN, Telkom Dukung BTN Hadirkan Produk Tabungan BTN Cermat Laku Pandai

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Sebagai satu-satunya BUMN telekomunikasi, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) berkomitmen untuk selalu mendukung berbagai aspek melalui pemanfaatan Information & Communication Technology (ICT), termasuk industri perbankan. Komitmen ini ditunjukkan melalui penandatanganan antara Direktur Telkom Dian Rachmawan dengan Direktur Funding dan Retail Sis Apik Wijayanto Bank Tabungan Negara (BTN)  pada acara peluncuran produk Tabungan BTN Cermat LAKU PANDAI.
Salah satu bentuk implementasi dari kerjasama tersebut adalah peluncuran produk Tabungan BTN Cermat LAKU PANDAI. “Adanya kerjasama ini menjadi salah satu wujud komitmen Telkom untuk mendukung pelaksanaan program inklusi keuangan yang telah dicanangkan pemerintah,” ungkap Dian Rachmawan kemarin.
Melalui kerjasama ini, Telkom dan Bank BTN sepakat untuk mengembangkan layanan inklusi keuangan yang dijalankan Bank BTN dengan memanfaatkan konektivitas ICT yang dimiliki Telkom. Dalam waktu dekat Bank BTN akan meluncurkan produk Tabungan BTN Cermat LAKU PANDAI berbasis telepon selular dengan menggunakan sistem USSD (Unstructured Supplementary Service Data). Produk tabungan berbasis ponsel ini rencananya dapat dilayani oleh 15 ribu agen pada akhir 2015. BTN juga bekerjasama dengan PT Pos Indonesia selaku agen sehingga masyarakat cukup mendatangi lokasi Kantor Pos terdekat dan langsung melakukan transaksi. Pada akhir 2015, diharapkan Tabungan BTN Cermat LAKU PANDAI dapat dilayani di 1.044 Kantor Pos.
Tabungan BTN Cermat merupakan tabungan berbasis kartu yang tidak memilki buku tabungan dan pembukaannya melalui mesin EDC (Electronic Data Capture). Tabungan BTN Cermat betujuan untuk memberikan layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif. Sementara, konsep dari LAKU PANDAI sendiri adalah konsep literasi yang ditujukan kepada masyarakat yang semula tidak mengenal bank (unbanked) menjadi tahu soal perbankan dan produk-produknya. Program ini juga diharapkan mampu membuka akses pembiayaan pada masyarakat kecil sehingga bisa melepaskan diri dari jerat rentenir sekaligus mendukung program keuangan inklusif sesuai dengan tujuan Pemerintah Indonesia yang dicanangkan dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) pada Juni 2012. [ma]

Tags: