Sinergi Sekolah dan Orang Tua Harus Terus Ditingkatkan

Ratusan guru PAUD dan TK mengikuti wokshop yang dipimpin Wali Kota Hadi. [wiwit agus pribadi]

Dinkes Pastikan Belum Ada Petunjuk Vaksinasi Pelajar
Probolinggo, Bhirawa
Anak usia 0 sampai 5 tahun merupakan tahapan golden age, di masa ini perkembangan otak meningkat hingga 80% dan orang tua juga dapat membentuk karakter anak. Maka Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan tahap penting bagi orang tua dan guru bekerja sama untuk membentuk karakter dasar anak.
Mengangkat tema tentang PAUD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo menggelar acara Sosialisasi Pendidikan Keluarga bagi PAUD, Senin (5/4) malam. Acara yang dihadiri 120 peserta dari Kepala Sekolah PAUD se Kota Probolinggo, pengawas TK, dan penilik PAUD ini memaparkan materi bagaimana mengembangkan karakter anak usia dini dan sinergi antara orang tua dan sekolah.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo, Moch Maskur, sosialisasi digelar untuk memberikan wawasan pentingnya pendidikan keluarga dan peran keterlibatan orang tua dan guru dalam bersinergi.
“Komunikasi antara orang tua dan guru di sekolah sangat penting. Bahkan kalau bisa, guru mengkomunikasikan perkembangan anak didiknya sesering mungkin, agar orang tua juga ikut memantau perkembangan anaknya,” jelas Maskur.
Sementara itu, Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin pun menyatakan, dalam perkembangannya, pendidikan anak usia dini mulai meningkat dan itu menandakan banyak masyarakat semakin antusias terhadap pendidikan anak usia dini.
“Sebagai pemerintah, juga harus mendukung hal ini dan salah satunya dengan menggelar sosialisasi ini. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga telah menghadirkan narasumber dari Dosen PGRI Adi Buana Surabaya untuk memberikan dan menambah wawasan serta pemahaman bagi pendidik PAUD untuk mencetak generasi anak usia dini yang lebih baik,” jelas wali kota.
Wali Kota berharap, dengan adanya sosialiasi ini tenaga pendidik PAUD mendapatkan ilmu karena pendidikan anak usia dini zaman sekarang berbeda dengan zaman dahulu, dimana akses informasi cepat diserap anak dan terkadang di rumah anak kurang mendapat perhatian dari orang tua.
Proses belajar mengajar secara tatap muka yang diujicobakan dan akan dilaksanakan secara penuh pada Bulan Juni mendatang terus dimatangkan. Namun, sejauh ini belum ada kabar soal vaksinasi Covid 19, terhadap para pelajar.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Kota Probolinggo, Nurul Hasanah Hidayati mengaku, belum mendengar kabar jika pelajar berusia 12 hingga 18 tahun boleh dan bisa divaksin. Jika memang pelajar boleh divaksin, menurutnya, akan ada petunjuk lanjutan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. ”Ini dan sesuai petunjuk Kemenkes, belum ada,” ujarnya.
Informasinya, salah satu produsen vaksin Covid-19 asal Amerika Serikat, baru mengumumkan hasil uji klinisnya pada anak dan remaja. Disebutkan, vaksin ini aman dan efektif bagi anak usia 12 hingga 15 tahun. Temuan ini penting karena di banyak tempat, sekolah tatap muka akan kembali dibuka. Tidak terkecuali di Indonesia. Rencana ini dibayangi kekhawatiran, karena sejauh ini belum ada satupun vaksin Covid 19 yang disetujui penggunaannya pada anak dan remaja di bawah usia 18 tahun.
Sejumlah produsen vaksin Covid 19 juga berlomba – lomba mendapatkan data keamanan dan kemanjuran produknya pada anak dan remaja. Uji klinis vaksin telah dan sedang dilakukan di sejumlah negara demi mendapat persetujuan untuk dipakai pada anak-anak.
Untuk bisa memberikan vaksin kepada anak – anak, perlu ada rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE). Menurut Ida-sapaan Nurul Hasanah Hidayati-, rekomendasi yang dimaksud hingga kini belum ada.
“Jadi, selain sejumlah rekomendasi itu, dari Kemenkes sendiri juga belum ada. Sehingga, kami masih menunggu petunjuk dari Pusat,” tambahnya. [wap]

Tags: