Sinergitas Jadi Kunci Tangani Masalah Gula

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf menyapa petani tebu yang hadir dalam acara halal bihalal APTRI di Masjid Al Akbar Surabaya.

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf menyapa petani tebu yang hadir dalam acara halal bihalal APTRI di Masjid Al Akbar Surabaya.

Pemprov, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf mengatakan, bahwa ada tiga kunci sukses dalam menangani komoditas gula agar terus berkontribusi bagi masyarakat. Ketiga kunci sukses tersebut yakni pabrik, petani tebu dan kebijakan pemerintah harus berjalan bersinergi.
“Kita tahu bahwa Jatim dikenal sebagai basisnya Gula. Dahulu, orang mengenal tebu pasti berasal dari Jatim. Begitu halnya dengan tembakau pasti membicarakan Pulau Madura dari Jatim,” ungkapnya saat menghadiri halal bihalal Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Senin (10/8).
Gus Ipul sapaan akrabnya mengatakan, kata kunci dari kesuksesan pergulaan maupun pertebuan di Jatim adalah sinergitas. Pabrik, petani dan kebijakan pemerintah akan menentukan perkembangan gula di Jatim. Tidak boleh ketiganya tidak bersinerg. Semuanya harus berjalan bersama-sama memajukan pergulaan maupun pertebuan.
Menurutnya, pemerintah tidak boleh membuat keputusan yang merugikan petani maupun pabrik. Atau petani yang memberatkan pabrik dan menyulitkan pemerintah. “Tiga kunci sukses ini harus bersinergi, tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Kompetisi yang menggunakan teori dagang saat ini banyak ditinggalkan. Akan tetapi, saat ini banyak perusahaan yang memilih untuk bermitra dan bergabung untuk melakukan kerjasama,” imbuhnya.
Ke depan, diharapkan permasalahan tentang gula bisa diatasi dengan cara-cara yang positif. Adapun permasalahan yang sering terjadi yakni keterlambatan pupuk dan kredit pembiayaan terus menjadi perhatian dari pemerintah. Jika persoalan pupuk bisa teratasi serta persoalan kredit pembiayaan lebih dipermudah. Maka, akan menolong petani dan membantu pabrik di dalam memproduksi gula secara baik.
Gus Ipul mengajak kepada petani tebu, untuk merumuskan solusi terhadap permasalahan tebu dan gula di Jatim agar tepat sasaran. Pemprov Jatim akan berupaya memberikan pemahaman kepada bupati/walikota agar tidak menjadikan lahan produktif perkebunan dijadikan pemukiman penduduk.
“Kami akan memberi masukan kepada Bupati/Walikota agar lahan produktif pertebuan tidak dialih fungsikan menjadi lahan pemukiman. APTRI wajib memberi masukan dan dukungan kepada kepala daerah agar tanah perkebunan lahanya tidak berkurang secara signifikan,” tuturnya.
Senada dengan Gus Ipul, Ketua APTRI Arum Sabil menjelaskan, untuk dapat menghasilkan produksi gula yang berdaya saing kuncinya terletak pada kerjasama dan sinergitas semua pihak.
Ia mengatakan, jika kerjasama, sinergitas dan silaturahim bisa terus terjaga dengan baik, maka APTRI bersama petani tebu dapat menjadi kekuatan yang akan menjaga kehidupan sekaligus menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat pedesaan. [iib]

Tags: