Singa Afrika Terancam Punah Lahir di Taman Safari Prigen

Taman Safari Prigen (TSP) Kabupaten Pasuruan berhasil mengembangbiakan singa Afrika dengan kelahiran tiga ekor singa, Senin (2/11).

Pasuruan, Bhirawa
Taman Safari Prigen (TSP) Kabupaten Pasuruan berhasil mengembangbiakan singa Afrika dengan kelahiran tiga ekor singa. Satwa langkah Afrika yang terancam punah tersebut lahir secara normal pada 10 Juni 2020 lalu.

Bayi singa lahir dari indukan betina bernama Fina dan pejantan bernama Frans. Tiga bayi singa yang sebelumnya diberi nama Abra, Caga dan Ahmad kini berganti menjadi Alfa, Beta dan Gamma.

General Manager Taman Safari Prigen, Diaz Yonadie menyampaikan tiga bayi singa yang lucu itu diharapkan dapat membawa semangat baru seperti filosofi sinar radioaktif yakni Alfa, Beta dan Gamma.

“Bertambahnya koleksi satwa langka dengan kelahiran tiga ekor singa, diharapkan menjadi penyemangat kami untuk melakukan kegiatan konservasi satwa-satwa yang terancam punah. Total jumlah singa Afrika di Taman Safari Prigen bertambah menjadi 22 ekor,” ujar Diaz Yonadie di Taman Safari Prigen, Senin (2/11).

Saat ini, ketiga anak singa itu sudah memasuki usia 5 bulan. Dari hasil pemeriksaan oleh tim medis Taman Safari Prigen, kesehatan mereka sangat baik. Terlebih segala kebutuhan pakan dipenuhi dengan baik.

“Proses kelahirannya ditangani secara langsung oleh tim medis dan perawat satwa secara normal. Saat kelahiran, indukan betinanya, Fina sangat dijaga kesehatannya,” kata Diaz Yonadie.

Sekadar diketahui, pada International Union for Conservation of Nature (IUCN), singa termasuk dalam kategori rentan. Artinya, populasi singa rentan punah akibat berkurangnya habitat dan sumber makanan. Kelahiran Alfa, Beta, dan Gamma di Taman Safari Prigen akan sangat membantu pertambahan populasi singa Afrika di dunia.

Pada sulitnya kondisi akibat pandemi Covid-19, kelahiran tiga bayi singa ini menjadi kabar yang membahagiakan. Taman Safari Prigen tetap berkomitmen untuk terus melakukan konservasi satwa. [hil]

Tags: