Sinyal dari Gerindra untuk Mendukung La Nyalla Menguat

Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti menghadiri acara Halal Bihalal di Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso yang dihadiri oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Pendiri PAN Amien Rais, Minggu (23/7).

Bondowoso, Bhirawa
Sinyal Partai Gerindra dalam mendukung La Nyalla Mattaliti untuk Pilgub Jatim 2018 semakin kuat. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto semakin akrab dengan Ketua Umum Kadin Jatim itu. Pertemuan terjadi dalam halal bihalal di Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, Minggu (23/7).
Momen itu dihadir sejumlah tokoh di antaranya pendiri PAN Prof Amien Rais, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Ustadz Bachtiar Nasir.
Prabowo menyapa La Nyalla dengan candaan ganteng.  “Pak La Nyalla yang saya hormati. Tambah ganteng beliau ini,” canda Prabowo yang disambut tawa jamaah yang hadir.
Pengasuh Ponpes Al-Ishlah KH Mashum juga ikut berbicara tentang La Nyalla. Menurut dia, La Nyalla adalah sosok yang konsisten memperjuangkan nasib orang-orang lemah. “Insya Allah beliau layak dan akan jadi pemimpin daerah Jawa Timur,” tuturnya.
Setelah mendeklarasikan diri, La Nyalla kini disebut-sebut mampu bersaing  elektabilitasnya dengan calon Wagub Jatim lainnya, di antaranya Saifullah Yusuf dan juga Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.  Siapa bakal calon wakil gubernur yang kini dijagokan untuk mendampingi La Nyalla. Nama yang kerap muncul dan diterima masyarakat salah satu di antaranya Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak.
Sementara itu, La Nyalla Mattalitti yang juga hadir dalam kegiatan itu mengatakan bahwa dirinya siap menghadapi Pilgub Jatim 2018, tetapi semuanya tergantung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. “Lebih baik rekan-rekan tanya langsung kepada Pak Prabowo,” ucapnya.

Jangan Sekadar Pencitraan
Sementara itu banyaknya figur atau tokoh yang mulai mendaftar sebagai bakal calon gubernur atau bakal calon wakil gubernur ke partai politik membuat ramai suasana politik di Jatim. Namun diharapkan pendaftaran mereka bukan sekadar pencitraan atau mengangkat popularitas semata.
Pengamat komunikasi politik asal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Suko Widodo mengingatkan, bahwa pendaftaran bakal calon gubernur maupun wakilnya untuk Pilgub Jatim jangan sekadar sebagai ajang pencitraan diri. Apalagi sebatas meningkatkan popularitasnya, sebab saat dia mendaftarkan pasti namanya akan muncul di media.

Tags: