Sisa Material Vulkanik Timbulkan Hujan Abu

Air Sungai Konto yang melintas di wilayah Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang meluap, setelah diguyur hujan lebat yang disertai hujan abu vulkanik Gunung Kelud,  pada Sabtu (3/5) sore kemarin. [cyn/bhirawa]

Air Sungai Konto yang melintas di wilayah Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang meluap, setelah diguyur hujan lebat yang disertai hujan abu vulkanik Gunung Kelud, pada Sabtu (3/5) sore kemarin. [cyn/bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Penduduk di Desa Warga Pandansari Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, pada Sabtu (3/5) kemarin, dikejutkan dengan adanya hujan abu vulkanik yang dikeluarkan dari Gunung Kelud. Sedangkan hujan abu yang mengguyur desa tersebut, bersamaan dengan hujan deras yang mengguyur wilayah Malang Barat.
Hujan abu itu, membuat sebagian warga Desa Pandansari panik, karena takut jika akan kembali terjadi letusan Gunung Kelud. Sebab, Desa Pandansari ketika terjadinya erupsi Gunung Kelud, pada 13 Februari 2014, menjadi daerah yang terparah tingkat kerusakan rumah penduduk akibat tertimbun material abu vulkanik gunung tersebut. Namun, dengan adanya hujan abu vulkanik yang mengguyur desa setempat, tidak membuat adanya kerusakan rumah penduduk.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Bagyo Setiono, Minggu (4/5), kepada wartawan, hujan abu yang mengguyur Desa Pandansari sebagai fenomena alam. Sebab, hujan abu itu sisa material vulkanik setelah terjadinya erupsi Gunung Kelud, pada 13 Februari 2014. Sementara, hujan abu tersebut sebagai akibat letusan sekunder yang bersamaan dengan turunnya hujan lebat di puncak Gunung Kelud. “Sedangkan sisa material vulkanik ini terbawa tiupan angin ke arah wilayah Ngantang dan Kasembon,” terangnya.
Jika terjadi hujan abu vulkanik lagi, kata dia, warga diharapkan tidak panik. Namun, yang perlu diwaspadai justru lahar dingin dari puncak Gunung Kelud. Jika terlihat awan gelap di puncak Gunung Kelud, warga diminta melakukan antisipasi, karena saat hujan lebat di wilayah Gunung Kelud sangat berpotensi terjadinya banjir lahar dingin di Sungai Sambong, yang berada di wilayah Desa Pandansari.
Dalam kesempatan itu, Bagyo menambahkan, BPBD hingga saat ini masih melakukan pemantauan di kawasan Desa Pandansari. Sehingga beberapa personil BPBD masih berada di wilayah Desa Pandansari. Selain itu, pihaknya juga melakukan pendataan rumah penduduk, bila ada kerusakkan yang disebabkan hujan abu vulkanik. “Tapi hingga saat ini masih belum ada laporan masyarakat, terkait adanya kerusakkan rumah,” ujarnya.
Namun lain dengan terjadinya erupsi Gunung Kelud pada empat bulan lalu, kata dia, karena pada saat itu tercatat 727 rumah rusak berat, 360 rusak sedang dan 240 rusak ringan. Sehingga dengan kerusakkan rumah penduduk itu, maka pemerintah melakukan bantuan perbaikan rumah, dan baru bisa diselesaikan pada bulan Maret 2014.
Sementara itu, Kepala Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang Sintin membenarkan, jika pada Sabtu (3/5), pukul 15.30, terjadi hujan abu di wilayah desa kami. Sehingga terjadi kepanikan warga, karena warga trauma dengan terjadi erupsi Gunung Kelud, pada 13 Februari 2014. Meski ada kepanikan warga, namun warga masih tetap berada di rumah masing-masing, dan tidak ada yang mengungsi.
Selain itu, kata dia, hujan abu vulkanik tidak menimbulkan kerusakkan rumah warga, karena hujan abu tersebut, abu vulkaniknya sangat lembut. “Berbeda dengan hujan abu vulkanik disaat letusan Gunung Kelud, karena material vulkanik Gunung Kelud bercampur dengan batu kerikil, sehingga mengakibatkan banyak rumah warga rusak,” tuturnya.
Selain hujan abu tidak menimbulkan kerusakkan rumah warga, tegas Sintin, warga Desa Pandansari juga tidak ada yang menjadi korban akibat hujan abu tersebut. Hanya saja, meinimbulkan kepanikan warga di ketika hujan abu.
Untuk saat ini, pihaknya bersama BPBD terus melakukan sosialisasi kepada warga kami, agar tidak panik. Karena berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), bahwa hujan abu yang mengguyur wilayah Desa Pandansari, akibat letusan sekunder karena terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi yang mengguyur puncak Gunung Kelud.
“Namun PVMBG meminta warga di lereng Gunung Kelud mewaspadai terjadinya endapan material vulkanik di sepanjang aliran lahar yang terdorong air hujan, karena bisa menimbulkan banjir lahar dinging, tandasnya. [cyn]

Tags: