Sistem Online Atasi Kebocoran PAD Kota Batu

Penerapan sistem online di seluruh instansi Pemkot Batu diharapkan bisa menanggulangi adanya kebocoran PAD yang selama ini terjadi.

Kota Batu, Bhirawa
Belum maksimalnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun anggaran 2016 dikarenakan ada beberapa kebocoran. Hal ini diakui Wakil Walikota Batu, Punjul Santoso, dalam Rapat Paripurna penyampain pandangan umum fraksi, Jumat(16/6) sore. Meskipun demikian pelaksanaan APBD 2016 mengalami kenaikan, dengan realisasi Rp 109 miliar atau naik 5,08 persen dari PAD 2015 sebesar Rp 104 miliar.
“Memang ada kebocoran terutama di sektor retribusi,” kata Punjul, di hadapan peserta rapat paripurna.  Guna mengatasi hal itu, katanya, pada tahun berikutnya, opsi penerapan sistem serba online tengah digodog di Pemkot.
Ia mencontohkan pembayaran pajak hotel dan retribusi parkir ke depan cukup melalui aplikasi pada layar smartphone. Segala proses pengurusan perizinan juga akan dirubah ke online. “Kami belum lama ini menjalin MoU dengan Bank Jatim. Saat ini dalam tahap penyempurnaan aplikasi dan survei,”jelas Punjul.
Dengan terobosan ini, otomatis alur keuangan akan langsung masuk kas daerah. Diyakininya, penerapan sistim tersebut berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Gaji take home pay ASN juga akan mengalami kenaikan.
Diketahui, dalam kesemapatan Rapat Paripurna, seluruh Fraksi DPRD Kota Batu mengkritisi belum terealiasinya target PAD. Pendapatan daerah yang ditergetkan sebesar Rp 826 miliar, baru terealisasi Rp 803 miliar atau sebesar 97,15 persen.
Fraksi PKB misalnya, pandangan umum yang disampaikan Moch Didik Subiyanto itu menyinggung kebocoran pengelolaan keuangan. Menurutnya, Pemkot perlu menindaklanjuti persoalan itu guna meminimalisir kebocoran keuangan yang berdampak pada tidak maksimalnya pendapatan daerah.
“Perlu dibuat sistim pajak online misalnya. Serta pengelolaan asset daerah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Hal senada juga dikemukakan Fraksi Golkar yang disampaikan Didik Machmud. Ia mempertanyakan PAD dari sektor retribusi parkir. Pemkot Batu bersama legislatif harus mencari solusi agar segera mengatasi kebocoran pengelolaan keuangan di bidang retribusi.
Sedikit berbeda pandangan yang disampaikan Fraksi Partai Keadilan Nurani Nasional yang disampaikan Fahmi Alkatiri. Ia mengungkapkan tentang pentingnya Kota Batu yang terkenal sebagai Kota Bunga dan banyaknya ruang terbuka hijau (RTH).
“Dulu kala Kota Batu ini terkenal sebagai Kota Bunga, hal ini menurut kami perlu kembali diperhatikan Pemkot Batu,”ujar Fahmi.
Mantan Bendahara DPD NasDem Kota Batu ini juga mengkritisi semakin menjamurnya toko-toko retail di Kota Batu. Fahmi berharap pemerintah lebih bijak lagi memberikan perizinan pembangunan toko retail, khususnya keberpihakan kepada pasar tradisional. [nas]

Tags: