Sistem Resi Gudang Belum Dimanfaatkan Secara Maksimal oleh Petani

Bupati Bojonegoro saat sidak langsung melihat seluruh alat yang ada, seperti alat pengering jagung dan padi serta beberapa ruangan yang ada di SRG.

Bojonegoro, Bhirawa
Keberadaan Sistem Resi Gudang (SRG) di Desa Ngraseh Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro dinilai belum dimanfaatkan petani secara maksimal.
Menurut Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah, Kabupaten Bojonegoro mendapatkan bangunan SRG ini dari DAK pusat. Pembangunan itu mulai dilaksanakan tahun 2012 dan selesai tahun 2014.
“Kalau untuk gudang sudah baik, namun untuk mesin yang ada perlu modernisasi,” ungkap bupati saat inspeksi mendadak (sidak) dilokasi, kemarin (5/12).
Masih menurut, Bupati Bojongeoro, sidak ini dilakukan setelah adanya laporan bahwa SRG masih kurang maksimal keberadaannya. Oleh karenanya setelah sidak ini, bisa diambil kebijakan agar pengelolaan bisa berjalan maksimal dan berdampak positif bagi petani.
Bupati Bojonegoro ingin kedepan SRG dikelola dengan baik oleh instasi atau BUMD.
“Yang terpenting nantinya kebijakan itu tidak melanggar aturan,” ringkasnya.
Sementara itu, Mualimin selaku pengelola gudang mengatakan, selama ini hasil panen petani yang disimpan di SRG paling banyak hanya 150 ton saja. Padahal gedung SRG ini mampu menampung hasil panen para petani hingga 2 ribu ton.
Minimnya petani yang menyimpan hasil panennya di gudang karena biasanya para petani lebih memilih langsung menjual hasi panen ketimbang menyimpan.
“Kalaupun ada yang menyimpan di gudang ini ya paling ramai bulan Maret dan April, dan rata-rata disimpan antara 3 hingga 6 bulan,” terangnya.
Menurut Mualimin, selama ini petani yang menitipkan hasil panennya tidak dipungut biaya, dan kebanyakan mereka adalah petani di sekitar Kecamatan Dander.
“Yang meninitipkan, rata-rata warga sekitar Dander,” ujarnya.
Terpisah Plt. Dinas Perdagangan (Disdag) Bojonegoro, Agus Hariyana mengatakan, untuk pengelolaan gedung SRG ini memang dibawah pengawasannya, namun hingga saat ini, kata Agus, keberadaan gudang belum dimaksimalkan.
“Diharapkan dengan Inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan bupati dan jajaran OPD terkait, kedepan gedung SRG ini bisa benar-benar dimaksimalkan dan membawa manfaat,” jelasnya.
Seperti diketahui pada sidak itu, Bupati Bojonegoro langsung melihat seluruh alat yang ada, seperti alat pengering jagung dan padi serta beberapa ruangan yang ada di SRG. Nampak juga bupati didampingi Asisten Pemkab Bojonegoro, Plt. Kepala Disdag, Kepala Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Pertanian, Bulog Sub Divre III, Muspika Kecamatan Dander dan beberapa pejabat lainnya. [bas]

Tags: