Sistem ‘Serbuk Silang’ untuk Lahirkan Peneliti Belia

Erlangga P Dharma

Erlangga P Dharma
Semakin variatifnya temuan-temuan pelajar SMP di Kota Surabaya membuat Erlangga P Dharma tancap gas. Ketua Musyawarah Guru Pembimbing Penelitian (MGPP) Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya ini mulai mengutak-atik sekolah yang masih lemah dalam hal riset. Dengan harapan, sekolah-sekolah yang masih membutuhkan pendamping bisa terkerek naik.
“Di MGPP itu ada berbagai macam guru dengan fokusnya masing-masing. Diharapkan guru-guru seluruh Kota Surabaya saling ‘serbuk silang’. Jadi, guru yang ahli di mata pelajaran tertentu bisa membantu sekolah lain,” katanya.
Erlangga menuturkan, lomba peneliti belia ini tidak sekadar untuk mencari pemenang. Karena anak-anak justru bisa lebih menikmati proses penelitiannya. Kalau sudah menikmati proses penelitian dan rasa ingin tahunya tumbuh akan bermanfaat bagi bangsa Indonesia. “Kedepan itu Indonesia akan melahirkan peneliti-peneliti. Dari peneliti yang banyak ini akan menghasilkan karya riset yang mumpuni,” tutur Erlangga.
Menurut dia, hal itu dilakukan sejalan dengan keinginan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Dimana, tidak terus menjadi konsumen atau pengguna. Melainkan memproduksi teknologi-teknologi karya anak bangsa yang digunakan oleh Negara lain. “Jadi, anak-anak nanti bisa menjadi tuan dan nyonya di negeri sendiri,” terangnya.
Erlangga pun berpesan kepada guru pembimbing di sekolah terus melakukan pendampingan kepada siswa dalam melakukan penelitian skala kecil lingkup sekolah. “Sehingga nanti kalau ada lomba penelitian berikutnya skala Kota, Provinsi, bahkan Nasional mereka sudah siap,” harapnya.
Untuk mematangkan peneliti belia ini, kata dia, sebelum mengikuti lomba peneliti belia guru dan siswa dibekali dengan pendampingan. Mulai dari bidang ekologi dan on ekologi yakni fisika, komputer, sains, dan matematika.
Ia menjelaskan secara umum pembekalan ini difokuskan kepada pembuatan poster-poster ketika ada lomba peneliti di tahun depan. Secara khusus lebih terfokus kepada bagaimana mereka menampilkan paparannya di hadapan para juri. “Tidak hanya karya namun attitude dalam menyampaikan sebuah penelitian juga menjadi penilaian para juri,” pungkas Erlangga. [geh]

Tags: