Gubernur Jatim Dr H Soekarwo saat sidak UNBK jenjang SMA di SMAN kompleks Surabaya, Senin (10/4). [trie diana]
Gubernur Inginkan Kajian Pengadaan Komputer Lebih Efisien
Dindik Jatim, Bhirawa
Selalu ada saja kendala dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Kendati sudah dilakukan antisipasi berlapis, kejadian sistem trouble saat UNBK masih bermunculan. Akibatnya, para siswa pun cemas karena waktu ujian mereka harus tertunda.
Seperti yang terjadi di SMA 17 Agustus 1945 (SMATAG) Surabaya di hari pertama UNBK jenjang SMA, Senin (10/4) kemarin. Sebanyak 70 siswa dari total peserta UN sebanyak 209 harus menunggu sekitar satu jam lebih lama dari jadwal karena sistem yang tengah diperbaiki teknisi.
“Saya sudah siap mengerjakan soal sesuai jadwal pukul 07.30. Tapi komputer tidak tersambung ke server, jadi hanya bisa diam di depan komputer saja,” tutur Candra Yuliani Putri, siswa program studi IPA XII SMATAG.
Untuk diketahui, jadwal UNBK SMA sesi I seharusnya dilaksanakan mulai pukul 07.30-09.30. Masa untuk menunggu perbaikan server membuatnya cemas karena khawatir ujian akan di undur di lain hari. “Cemasnya karena takut diundur dan mengikuti ujian susulan di lain hari,” terang Candra.
Kepala SMATAG Surabaya Prehantoro mengungkapkan, trouble yang terjadi pada sistem UNBK karena alasan yang sangat teknis. Yakni akibat kesalahan prosedur di ruang server saat dilakukan penambahan alat pendingin Air Conditioner (AC). “Ini murni akibat kurang komunikasi, bukan dari server pusat. Dan Kondisi ini terjadi pada dua laboratorium komputer, yang digunakan oleh sekitar 70 orang peserta,” tutur Prehantoro.
Saat dilakukan pemasangan AC H-1 UNBK, lanjut Prehantoro, teknisi AC langsung mematikan listrik di ruang server. Karena itu, sistem harus diinstal ulang “Kami tetap mengupayakan para siswa yang mengikuti UNBK sesi pertama tetap hari ini (kemarin, red). Karena dari peraturan kalau trouble lebih dari 60 menit maka harus mengikuti ujian susulan,” kata dia.
