Siswa Bisa Ikut UNBK di Testing Center

Ujian Nasional Berbasis KomputerPemkot Surabaya, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya berupaya keras agar seluruh siswa SMP maupun SMA/SMK dapat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Tidak hanya siswa di sekolah yang sudah memiliki sarana lengkap. Melainkan juga siswa yang sekolahnya tidak bisa menggelar UNBK.
Untuk mengakomodir siswa yang tidak mengikuti UNBK di sekolah, Dindik menyiapkan IT testing center. Kepala Dindik Surabaya Ikhsan menjelaskan, ITtesting center diperuntukkan bagi siswa yang sekolahnya belum mampu menyelenggarakan UNBK secara mandiri.
“Kalau sekolah belum bisa mengadakan sendiri, nanti siswanya tetap bisa ikut UNBK di IT testing center. Sehingga semua bisa ikut UNBK,” ujar Ikhsan, Rabu (16/12).
Pihaknya mengaku antusias menggelar UNBK karena lebih efisien dan berkualitas. “Soal langsung dikirim dari pusat melalui server,” kata Alumnus Unair tersebut. Sementara ini, ada 373 sekolah lolos verifikasi tahap awal untuk pelaksanaan UNBK. Jumlah tersebut terdiri atas 169 SMP, 116 SMA, dan 88 SMK.
Padahal, dari total jumlah tersebut masih ada 619 sekolah yang belum siap menyelenggarakan UNBK mandiri. Dengan begitu, Ikhsan mengharapkan siswa di sekolah tersebut masih bisa mengikuti UNBK di IT testing center.
Namun, IT testing center, terang Ikhsan, merupakan langkah keempat yang disiapkan Dindik Surabaya untuk mendorong siswa ikut UNBK. Sebelumnya, apabila sekolah tidak mampu menggelar secara mandiri, sekolah bisa menggabung ke sekolah lain dalam satu yayasan. “Bisa SMP gabung ke SMA dalam satu yayasan” kata Mantan Bapemas dan KB Surabaya tersebut.
Apabila tetap tidak memungkinkan, sekolah yang belum mampu mandiri dapat menggabung di sekolah terdekat atau satu sub saryon. Meski tidak dalam satu yayasan. “Saat ini, semua sub rayon sudah merata ada sekolah yang mampu melaksanakan mandiri,” ujar Ikhsan.
Dalam penyelenggaraannya, dapat dibagi berdasarkan korodinasi sekolah. Misalnya, sesi pertama diperuntukkan untuk siswa di sekolah asal. Lalu, sesi kedua digunakan untuk siswa dari sekolah penggabung. “Secara teknisnya nanti dapat dikoorninasikan antar wilayah sendiri,” papar laki-laki 46 tahun tersebut.
Barulah, kalau tiga langkah belum juga mencukupi, siswa masih tetap dapat ikut UNBK di IT testing center. Lokasi IT testing center nantinya akan disebar di lima wilayah Surabaya. Yakni, Surabaya Utara, Tengah, Barat, Timur, dan Selatan. Dengan begitu transportasi siswa lebih mudah dari sekolah asal.
Dia melanjutkan IT testing center sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016. Total anggaran yang dibutuhkan Rp 6 miliar. Perinciannya, Rp 4 miliar untuk UNBK SMP dan Rp 1,6 miliar untuk UNBK SMA/SMK. Anggaran itu digunakan untuk sewa 485 unit komputer, pelatihan proctor, sewa genset, dan server.
Dalam satu hari ada tiga shif. Dengan begitu dana tersebut mampu dialokasikan untuk 1.455 siswa per hari. Kalau memang belum mencukupi, Ikhsan melanjutkan pengadaan komputer dapat ditambah. Caranya, Dindik Surabaya akan meminjam sementara pengadaan komputer untuk SD di Surabaya.
Ikhsan menerangkan siswa tidak perlu khawatir terkait ijazah apabila mengikuti UNBK di IT testing center. Sebab, siswa akan tetap mendapatkan ijazah dengan nama dan tanda tangan kepala sekolah asal. “Itu untuk siswa yang ikut UNBK penggabung. Secara adminitrasi mampu, namun sarpras belum memadai,” tegas Ikhsan. [tam]

Tags: