Siswa Dua Sekolah di Kota Malang Terserang Difteri

Foto: ilustrasi

Kota Malang, Bhirawa
Beberapa  siswa dari dua sekolah di Kota Malang  terjangkit penyakit difteri. Penyakit yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan ini, harus diwaspadai, sebab   jika tidak segera ditangani bisa berakibat fatal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Dr.dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari MM, kepada sejumlah wartawan, Senin (16/10) kemarin, mengutarakan ada laporan yang masuk  ada dua sekolah yakni SMAN 3 Malang dan SD Muhammadiyah 9.
Hanya saja menurut dia,  untuk jumlah pasti siswa yang terjangkit masih akan di data.  Yang jelas Dinas Kesehatan tengah melakukan pendataan untuk mengetahui  secara pasti jumlah siswa yang terkena difteri.  Asih menyatakan,  sejumlah siswa yang terjangkit difteri, diketahui setelah  Dinkes Kota Malang melakukan survei dan pemeriksaan swap.  Untuk siswa yang sudah positif terkena difteri langsung ditangani dengan pemberian obat.
“Mereka  harus memakai masker, dan tidak masuk sekolah dulu selama masa pengobatan berlangsung,”urai Asih Tri Rachmi.
Untuk mengantisipasi meluasnya persoalan ini,  Dinkes Kota Malang akan memberikan vaksinasi pada seluruh sekolah agar penyakit menular ini tidak semakin menyebar pada siswa yang lain.  Namun sementara ini, upaya pencegahan difokuskan pada sekolah yang siswanya positif terjangkit difteri. “Pencegahan, nanti ditindaklanjuti vaksinasi, tetapi sekarang kami masih memberi obat bagi penderita,” kata Asih.
Mantan kapala Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang itu,  menambahkan, penyebaran penyakit difteri salah satunya penyebabnya adalah karena mobilitas warganya yang cukup tinggi. Dinkes menghimbau pada masyarakat jika merasakan gejala difteri berupa demam, sakit tenggorokan, kesulitan bernafas, pembengkakan kelenjar limfa pada leher, dan gejalan lainnya untuk segera memeriksanakan diri ke fasilitas kesehatan.
“Kalau ada yang merasa memiliki gejala-gejala sakit tenggorokan, dan gejala lainnya sebaiknya segera ke puskesmas terdekat, agara bisa dicegah, dan tidak menjalar pada penyakit yang lain,” tukasnya.
Di kota Malang lanjutnya,  mobilitasnya tinggi, mungkin saja pasien terkena virus difteri di tempat lain, lalu ke sekolah dan virusnya menyebar ke teman-temannya yang lain.  Makanya kebersihan harus tetap dijaga. Meski demikian, Asih mengaku jika penyakit ini bisa diatasi, sebab penderita di Kota Malang bersifat carier atau pembawa virus, sehingga tidak menimbulkan gejala.
“Semua yang positif terjangkit difteri tetap kami obati, sampai tuntas,”pungkasnya. [mut]

Tags: