Siswa Kejar Paket C di Kabupaten Jombang Laksanakan UNBK

Peserta UNBK Paket C dari beberapa latar belakang mengikuti UNBK Paket C di PKBM Yayasan Yalatif, Di Dusun Babadan, Desa Kedawong, Diwek, Jombang, Jumat siang (27/04). [Arif Yulianto/ Bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Sejumlah orang yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mendatangi Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Yayasan Yalatif Indonesia, di Dusun Babadan, Desa Kedawong, Kecamatan Diwek, Jombang, Jumat (27/04). Mereka datang untuk mengikuti UNBK Paket C di sanggar belajar tersebut.
Mulai dari kepala desa, pengusaha, ibu rumah tangga hingga mantan narapidana (napi) anak mengikuti UNBK Paket C ini. Mereka rata-rata belum memiliki ijazah setara Sekolah Menengah Atas (SMA).
Ahmad Zainuddin (40), Ketua Yayasan Yalatif mengatakan, peserta UNBK ini datang dari dua PKBM, yakni PKBM Yalatif sebanyak 20 peserta namun yang hadir ada 13 peserta, dan PKBM Istiqomah, Mojoagung dengan jumlah 11 namun yang hadir 6 peserta.
“Hari ini total ada 19 peserta UNBK dengan latar belakang berbeda-beda. Ada kepala desa, pengusaha maupun alumni lapas anak. Hari ini mata pelajar yang diujikan jam pertama Bahasa Indonesia, kemudian jam ke-2 Geografi,” papar Zainuddin kepada sejumlah wartawan, Jumat (27/04).
Menurut Zainuddin, pelaksanaan UNBK ini diselenggarakan secara mandiri. Di katakannya, tidak ada kendala berarti saat pelaksanaan ujian hari pertama ini.
“Alhamdulillah, kami selenggarakan secara mandiri. Alat-alat kelengkapan mulai server sampai laptop milik yayasan. Tadi ada kendala listrik drop, namun dapat teratasi sehingga terselenggara dengan lancar,” terangnya.
Khoiri (49) Kepala Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang mengaku mengikuti UNBK Paket C ini untuk mempersiapkan diri mencalonkan kepala desa lagi pada periode berikutnya.
“Sebelumnya ijazah saya SMP. Ikut Paket C ini nanti untuk keperluan mencalonkan diri kembali (Pilkades) maupun untuk mendaftar kuliah,” kata Khoiri yang merupakan peserta belajar dari PKBM Yalatif.
Khoiri menambahkan, ia mengakui sedikit mengalami kesulitan ketika pelaksanaan UNBK.
“Awalnya pada mata pelajaran pertama tadi ada sedikit kesulitan karena belum pernah (ujian) pakai komputer. Namun lama-lama lancar juga,” imbuhnya.
Sementara itu, peserta UNBK Paket C lainnya, Mustika Lestari (21), dari PKBM Istiqomah, Mojoagung menambahkan, sebelum pelaksanaan UNBK, telah digelar pembelajaran satu minggu dua kali serta simulasi-simulasi ujian berbasis komputer.
“Tidak ada kesulitan. Server juga lancar sehingga tidak ada hambatan saat mengerjakan UNBK,” pungkas perempuan asal Desa Badas, Kecamatan Sumobito, Jombang tersebut.(rif)

Tags: