Siswa MA IT Darul Fikri Belajar Ilmu Kepemimpinan ke Malaysia

Para siswa MA IT Darul Fikri persiapan mengikuti pelatihan kepemimpinan di UKM Malaysia.

Sidoarjo, Bhirawa
Selain mencetak siswanya menjadi Tahfidh Alquran hingga 30 juz. Madrasah Aliyah Islam Terpadu MA IT) Darul Fikri Sidoarjo juga ingin mencetak siswanya bisa menjadi pemimpin yang lebih mumpuni.
Oleh karena itu, pada tanggal 22-26 April 2019, para siswanya diajak berkunjung ke negara Malaysia untuk mendapatkan wawasan secara global, serta melakukan studi ke UKM (Universiti Kebangsaan Malaysia), juga untuk menimba ilmu kepemimpinan.
Ditemui usai dari Malaysia (27/4) Kepala MA IT Darul Fikri Sidoarjo, Angga Wahyu Wardhana, S.Pd mengatakan kalau kegaitan yang diberikan oleh para santrinya berkunjung ke luar negeri ini merupakan program GLP (Global Leadership Program) 2019. Dimana pogram tersebut sengaja di design oleh tim MA IT, yang bertujuan untuk memberikan wawasan global tentang leadership kepada santri, khususnya kelas XI IPA maupun kelas XI Keagamaan. “Mereka kami ajak studi ke Malaysia untuk mengeksplor segala budaya yang ada di sana, sehingga mereka bisa mendapatkan wasasan secara global,” katanya.
Lanjutnya, yang kedua programnya soal leadership, program ini kami konsep bekerjasama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia. Anak-anak akan mengeksplor segala macam budaya dan kegiatan pendidikan yang ada di kampus secara utuh. Sementara itu dari pihak kami juga memberikan siar nilai-nilai Darul Fikri kepada anak-anak TKI yang ada di sana. “Karena program utama kami adalah Tahfidz Al Quran, maka yang disiarkan adalah bagaimana cara menghafal Al Quran dengan baik dan benar. Program terakhirnya adalah kunjungan enterpreneourship ke pasar souvenir di Malaysia,” katanya.
Sementara pertimbangan kami memilih di Universiti Kebangsaan Malaysia karena budayanya di sana sudah cukup representatif. “Cocok untuk kemandirian santri, leadership santri, juga karena ada kesempatan opportunity untuk bekerjasama satu dengan Fakultas Pendidikan UMK tersebut,” jelas Angga Wahyu Wardhana.
Ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) MAIT Darul Fikri Muhammad Hudzaifah yang ikut studi ke Malaysia mengaku kalau dirinya sangat terkagum tentang kedisiplinan warga Malaysia. Jika ada kegiatan apapun, mereka yang ikut dalam kegiatan itu kurang 10 menit sudah hadir di lokasi.
Ia juga mengaku belajar 3 jenis kepemimpinan. Diantaranya soal Otokrasi, Demokrasi, dan Demarkasi. Bahkan kami diajari simulasi untuk membangun sebuah negara beserta sistemnya. “Artinya saya bersama rombongan 33 siswa dan siswi lain itu, diajak membangun negara dan sistem pemerintahnnya. Hal ini menunjukkan adanya sistem pembelajaran langsung tidak berkutat soal teori saja,” jelas pelajar kelas XI IPA ini.
Bahkan juga diajari tentang public speaking serta diajari menjadi presenter.
“Saat keliling kampung dan sejumlah kota juga belajar budaya antre dan tertib saat Malaysia sebagai negara jujukan warga lain. Mulai dari warga Bangladesh, India, Indonesia, Cina maupun warga Amerika dan Eropa tetap mengutamakan budaya antrean yang tertib,” pungkasnya. [ach]

Tags: