Siswa Main Gawai Hingga Pengawas Ketiduran

Suasana ujian di SMK Berdikari 1 Surabaya. Tampak salah satu siswa menggunakan gawai pada saat ujian sesi ketiga mapel Bahasa Inggris sedang berlangsung, Rabu (4/4).

Ombudsman Akui Pengawasn UNBK SMK Lemah
Surabaya, Bhirawa
Tidak semua SMK di Jatim dapat melaksanakan model pengawasan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) menggunakan CCTV. Di sekolah swasta, pengawasan oleh guru secara langsung masih berlaku. Sayangnya, pengawasan model apapun dianggap masih terlalu lemah.
Seperti yang terjadi di SMK Berdikari 1 Surabaya pada pelaksanaan UNBK hari ketiga kemarin, Rabu (4/4). Pelaksanaan ujian tampak sekali tak beraturan di sana. Saat ujian sedang berlangsung, para siswa dengan mudah dan terang-terangan memainkan gawai dan membunyikan musik dengan keras. Tidak hanya itu, dari pantauan di lokasi saat ujian sesi tiga berlangsung baru sekitar 45 menit, beberapa peserta sudah terlihat berhamburan ke luar sekolah. Baik guru maupun pengawas pun akhirnya keluar dan memanggil kembali siswa untuk masuk ke ruang ujian.
“Pengawas sudah mengumumkan aturannya sebenarnya. HP juga disuruh mengumpulkan. Tapi ya pintar-pintar menyimpannya aja. Tergantung anaknya sendiri kalau seperti itu,” tutur Noval salah satu peserta UNBK di SMK Berdikari Surabaya tersebut.
Noval mengaku, dalam ujian mapel Bahasa Inggris tersebut nyaris tak ada kendala secara teknis. Hanya saja, dia merasa kurang jelas dengan soal-soal listening yang didengarnya. “Jumlahnya 15 soal. Tapi saya nggak suka listening, kualitas suaranya jelek,” tutur dia.
Sementara itu, Kepala SMK Berdikari 1 Surabaya Andri Febrianto mengakui, banyak hal teknis yang tidak dapat diprediksi dengan adanya UNBK semacam ini. Terlebih saat ujian dibagi dalam waktu tiga sesi. Pada sesi ketiga, umumnya lebih cepat bosan berada di dalam kelas. Apalagi saat soal-soal ujian sudah selesai mereka kerjakan. “Tidur di kelas juga tidak boleh sama pengawas. Jadi ya kalau mereka izin keluar sebentar ke kamar mandi kita izinkan,” tutur Andri.
Tidak hanya itu, di hari ketiga kemarin juga ditemui satu siswa yang tidak hadir ujian tanpa keterangan. Para guru telah berusaha menghubungi keluarga yang bersangkutan. Bahkan teman dari siswa tersebut akhirnya harus menjemput ke rumah siswa yang bersangkutan.
“Namanya anak ya mungkin ketiduran karena ujiannya siang seperti ini. Makanya tahun depan saya usahakan untuk membuat dua laboratorium agar tidak sampai tiga sesi ujiannya,” tutur Andri.
Lemahnya pengawasan UNBK dibenarkan Koordinator Bidang Pendidikan Ombudsman RI Jatim Vice Admira Firnaherera. Menurutnya, peserta ujian yang membawa HP itu merupakan pelanggaran berat. Itu diatur dalam Prosedur Operasional Standar (POS) UNBK. “Parah itu, peserta ujian itu kan tidak boleh membawa alat komunikasi. Harusnya dikumpulin,” tutur dia.
Tidak hanya peserta ujian, pada dasarnya pengawas sendiri juga tidak boleh membawa alat komunikasi di dalam ruang ujian. “Harusnya seperti itu sanksinya peserta ujian dikeluarkan dan dinyatakan mendapat nilai nol. Itu kalau sekolah punya ketegasan,” kata dia.
Selain SMK Berdikari 1, Ombudsman RI juga menemukan pelanggaran di SMK PGRI 4 Surabaya berupa ulah pengawas yang diduga ketiduran saat berjaga. “Saat itu di ruang kontrol CCTV saya melihat salah satu pengawas ujian tertunduk di atas meja seperti tertidur gitu,” terang Admira.
Admira saat langsung terkejut dan bergegas memastikan apakah pengawas yang dimaksudnya itu benar-benar tidur atau cuma sedang menunduk. “Saya langsung memastikan dan menuju ruang dan ternyata benar pengawasnya tidur,” jelas Admira.
Kejadian semacam itu diakuinya merupakan pelanggaran ringan. Namun, perbuatan tersebut tetap saja sangat tidak bertanggung jawab. “Kalau saya lihat di peraturan BSNP tergolong Pelanggaran ringan dengan sanksi dibebastugaskan sebagai pengawas ruang ujian,” tegasnya.
Admira berharap, tata tertib yang ada dalam UNBK itu benar-benar dijadikan acuan dalam penyelenggaraan ujian. Terlebih hasil UN ini dituntut memiliki integritas yang tinggi. Sementara pelanggaran di depan mata telanjang dibiarkan saja. [tam]

Tags: