Siswa MAN Temukan Serbuk Pemberantas Larva Aedes Aegypti

Siswa MAN Sidoarjo sedang mempraktekan pembuatan serbuk pembasmi nyamuk aedes aegypti. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Mengantispasi berkembang biaknya jentik nyamuk, khususnya larva aedes aegypti di musim penghujan ini. Lima siswa MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Ssidoarjo membuat serbuk pemberantas larva dari daun ketapang dan limbah kulit udang. Dipilihnya dua limbah ini, karena keduanya terdapat kandungan bakteri yang bisa membunuh sistem pernafasan pada nyamuk aedes aegypti hingga menyebabkan kematian.
Limbah daun ketapang dan limbah kulit udang yang biasanya dibuang oleh masyarakat, ternyata masih bisa dipergunakan untuk memberantas jentik nyamuk yang mematikan. Kedua limbah itu berhasil diolah bersama tim, yaitu lima siswa kelas XI IPA, Almayra Khanza Fahrani, Firda Salsabillah Prima, Shabrina Nur Mutia M, Risma Dewi Fitria Noer Asiyah dan Rizky Daffa Fahrezzy.
Menurut Sabrina, salah satu pembicara, dalam meracik daun ketapang dan kulit udang itu bisa menjadi serbuk sangat sederhana tanpa menggunakan bahan kimia. Pertama, daun ketapang dan kulit udang ditumbuk hingga lembut, yang sebelumnya kedua limbah ini dikeringkan terlebih dahulu. Selanjutnya, hasil yang lembut disaring menggunakan alat ayakan hingga halus. Kedua, dari hasil halus serbuk cairan ditimbang untuk memastikan takaran yang diinginkan. Setelah itu dicampur dengan air tawar sesuai ukurannya.
“Serbuk cairan itulah yang sudah jadi kemudian diuji cobakan terhadap jentik nyamuk aedes aegepty yang masih hidup,” kata Sabrina yang didampingi Almayra, Rabu (20/1) kemarin.
Sabrina juga menjelaskan, dalam ekstrak daun ketapang terdapat senyawa kuinon yang bekerja sebagai racun kontak, dan racun lambung serta terdapat flavonoid dan alkoloid yang dapat membunuh sistem pernafasan pada nyamuk. Sedangkan pada ekstrak limbah cangkang udang (litopenaeus vannamei) terdapat bakteri kitinolitik yang dapat menyebabkan kematian serta kerusakan pada skeleton.
Sementara itu, Kepala MAN Sidoarjo, Abdul Jalil, sangat mengapresiasi temuan kelima siswanya, yang berhasil mengukir prestasi dibidang lingkungan ditingkat internasional, dalam ajang Indonesia Internasional Applied Sscience Project Olympic yang diselenggarakan ITS dan IYSA. Dan hasilnya bisa memberantas jentik – jentik nyamuk aedes aegypti
“Karena serbuk cairan seperti itu sangat diperlukan di musim penghujan dalam memberantasan jentik nyamuk aedes aegypti agar dapat dicegah pertumbuhannya. Jadi, inovasi ilmiah ini merupakan hasil pemikiran para siswa, kemudian dikonsultasikan kepada guru pembimbing. Sehingga bisa selaras untuk mendalami seberapa manfaat limbah yang digunakan sebagai bahan pemberantas jentik nyamuk aedes aegypti,” tandas Abdul Jalil. [ach]

Tags: