Siswa Miskin Juga Bisa Jadi Pilot dan Pramugari

Pilot dan PramugariPemkot Surabaya , Bhirawa
Cita-cita menjadi pilot atau pramugari tak lagi sulit diraih siswa Surabaya. Khususnya bagi mereka yang berasal dari kalangan keluarga tidak mampu. Ini menyusul dibukanya peluang beasiswa oleh Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya untuk melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Jawa Barat.
Humas Dindik Surabaya Eko Prasetyo Ningsih mengatakan, beasiswa yang diberikan adalah untuk jurusan pilot dan pramugari. Kesempatan ini cukup langka, dan baru pertama kalinya ada di Surabaya. Kesempatan ini juga hanya terbuka untuk siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan.
“Jadi sasarannya memang anak dari keluarga tidak mampu. Karena biaya untuk sekolah profesi ini cukup mahal,” kata Eko, Selasa (4/11).
Eko menjelaskan, untuk beasiswa pilot, siswa kelas XII yang dapat meraih beasiswa ini harus memenuhi sejumlah kriteria. Diantaranya untuk jenjang SMA/MA jurusan IPA dan SMK khusus untuk jurusan teknik listrik, teknik otomotif, teknik elektronika, penerbangan dan telekomunikasi.
Sedangkan untuk tahap seleksi, calon penerima beasiswa akan melewati dua tahap sekaligus. Seleksi tahap awal akan dilakukan oleh Dindik Surabaya meliputi seleksi administrasi, tes kesehatan, tes potensi akademik dan psikotes.
“Dalam seleksi ini, kita akan memilih sepuluh calon penerima beasiswa. Selanjutnya mereka akan diseleksi kembali oleh STPI untuk berikutnya lolos sebagai taruna/taruni atau tidak,” kata Eko yang juga menjabat Kabid Dikdas Dindik Surabaya.
Sementara untuk beasiswa pramugari, lanjut dia, kriteria yang dapat memperoleh adalah siswa SMA/MA jurusan IPA dan SMK semua jurusan.
Baik untuk pilot maupun pramugari, lanjut dia, beasiswa ini hanya untuk sepuluh siswa penerima beasiswa. Namun demikian, jika mereka gugur dalam tahap penerimaan taruna/taruni STPI maka secara otomatis beasiswa akan gugur.
“Ini kesempatan yang bagus. Karena selain dapat beasiswa pendidikan, mereka juga akan ditanggung biaya hidupnya selama kuliah,” kata perempuan asal Ponorogo ini. [tam]

Tags: