Siswa MTs Muhammadiyah 1 Taman Diberi Pelatihan UKS

Para siswi petugas UKS sedang melakukan praktek pemeriksaan tensi pada teman-temanya.

Sidoarjo, Bhirawa
Siswa Madrasah Integrasi Tahfidz dan Multi Bahasa (MTs) Muhammadiyah 1 Taman, Sidoarjo diberikan pelatihan pemahaman UKS dan fungsinya oleh Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Abdimas – Umsida).
Ketua Tim Abdimas Umsida Titin Eka Nuryana, M.Kes menjelaskan pihaknya telah melakukan penataan manajemen UKS sebagaimana umumnya. Selain itu pihaknya juga memberikan pelatihan dan pengenalan alat medis kepada para siswa, serta memberikan cara-cara diagnosa yang sederhana agar keluhan siswa yang kurang enak badan bisa diketahui.
Jadi pelatihan yang diberikan bukan diagnose spesifik seperti di rumah sakit tetapi diagnosa/deteksi sederhana.
“Di antarnya keluhan ringan pusing, tensi dan penggunaan thermometer dan lainnya,” jelas Titin Eka Nuryana yang juga dosen Prodi D3 Kebidanan bersama timnya di sela-sela melakukan pembinaan, kemarin(27/3).
Dekan Fikes Umsida Sri Mukhodim Faridah Hanum, S,ST, MM, M.Kes menambahkan target utamanya adalah untuk remaja setingkat SMP itu harus dilakukan deteksi awal, jangan sampai terlambat penanganan masalah reproduksinya.
“Jika terlambat penanganannya akan mempengaruhi terhadap generasi berikutnya, karena nantinya mereka juga akan mereproduksi dan mempunyai anak,” tambahnya.
Dipilihanya MTs Muhammadiyah 1 Taman ini karena sekolahnya sangat kooperatif melaksanakan. Sekolah ini mempunyai komitmen terus melaksanakan UKS dengan baik walaupun nantinya sudah tidak ada pendampingan dari Abdimas Umsida.
“Jadi dengan kepala sekolah kami komitmen, dengan harapan ke depan UKS MTs Muhammadiyah 1 Taman ini terstandar dan bisa dilombakan tingkat daerah hingga nasional,” harap Bu Hanum sapaan akrabnya.
Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah 1 Taman, Supriyadi mengaku sangat berterima kasih kepada Abdimas Umsida yang telah mengabdikan kepada sekolahnya. Karena sekolah sangat membutuhkan pembinaan secara berkala kepada anak-anak, sehingga nantinya bisa mengembangkan dan memahami UKS yang sebenarnya. “Semoga ilmu-ilmu UKS yang diberikan kepada anak-anak kami bisa dilaksanakan dengan baik dan benar,” jelasnya.
Sementara itu Nur Irma Yunita dan Winda Aditya Ika Saputri, sebagai petugas UKS mengaku sangat senang, karena telah mendapatkan ilmu baru. Sebelumnya kurang paham apa itu UKS, setelah mendapatkan pelatihan kami sudah mengerti apa itu UKS, dan bagaimana cara melaksanakan program-program UKS.
“Selain itu kami juga dikenalkan alat-alat medis dasar dan penggunaannya. Alhammdulillah kami sekarang sudah bisa melakukan diagnose sederhana kepada teman-teman kami yang sakit,” jelas siswi-siswi kelas 8 ini. [ach]

Tags: