Siswa MTsN 3 Tambak Beras Juarai Lomba Robotik Internasional

Dua siswa MTsN 3 Tambak Beras, Jombang yang menjuarai kompetisi robotik internasional, Selasa siang (30/01). [Arif Yulianto]

Jombang, Bhirawa
Dua siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Tambak Beras, Jombang sukses di ajang lomba robotikan tingkat internasional. Keduanya ialah Muhammad Reza Hizbulloh dan Yusron Roziqin yang duduk dibangku kelas 8 MTsN.
Yusron Rozikin dan Muhammad Reza Hisbulloh yang tergabung dalam satu tim robotik berhasil menyabet juara 1 Robot Analog dan Robot School dalam ajang ‘International Robot Competition Thailand (IRTC)’ dan juara 1 dan 3 Robot Shoker dalam ‘Singapura Robotic Games’ (SRG) pada 23 hingga 29 Januari 2018.
Baik Yusron dan Muhammad Reza di sambut oleh pihak sekolahnya bak seorang ‘Super Hero’. Kedua siswa di gendong oleh siswa yang lain yang menyambut keduanya sesampai di MTsN 3 Tambak Beras, Jombang sepulang dari luar negeri untuk mengikuti ajang tersebut.
“Kami bersyukur kepada Allah SWT, kami bahagia dan bangga atas keberhasilan siswa di kompetisi robot internasional, ungkap Moch. Syuaib, Kepala Sekolah MTsN 3 Tambak Beras, Jombang, kepada wartawan, Selasa (30/01).
Syuaib menjelaskan, program ekstra kurikuler robotik di sekolahnya dimulai satu tahun terakhir. Setelah robotik masuk sebagai salah satu item pada program ekstra kurikuler, sejumlah ajang perlombaan di ikuti oleh siswa MTsN 3 Tambak Beras, mulai ajang bertaraf regional, nasional, maupun internasional.
“Ekstra kurikuler yang kami ikuti pada hari Sabtu dan Ahad, alhamdulillah menuai hasil yang luar biasa. Siswa kami berhasil menjuarai kompetisi robotik internasional. Hal ini juga berkat do’a para kyai dan massayiq Bahrul Ulum,”bebernya.
Ia berharap ke depan, seluruh agenda kompetisi yang akan diikuti siswa sekolah yang di pimpinnya di luar kompetisi robotik mampu mendulang prestasi. “Kami berharap, lulusan madrasah dan pondok pesantren lebih hebat dan bermanfaat,”tegasnya.
Sementara itu menurut Yusron Rozikin, ia mengaku melakukan persiapan menghadapi ajang kompetisi robotik internasional tersebut dengan latihan setiap hari. Setiap harinya, ia melakukan latihan sekitar empat hingga lima jam. Robot analog menjadi tantangan tersulit dirinya saat mengikuti ajang yang di ikuti oleh utusan dari beberapa negara tersebut, termasuk dari Indonesia yang di wakili 80 utusan. “Keunggulannya, robot kita tangguh, robot milik kompetitor lainnya banyak yang hancur,”pungkasnya.[rif]

Tags: