Siswa Papua Kota Malang Diberi PelajaranTambahan

Siswa Papua di Kota MalangKota Malang, Bhirawa
Siswa-siswi Program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) asal Papua-Papua Barat di Kota Malang, terus digenjot pelajaran tambahan guna mempercepat transformasi ilmu sekaligus meningkatkan daya serap mereka agar bisa mengikuti proses belajar di sini.
“Memang ada beberapa hambatan yang kita temui pada peserta program afirmasi ini, seperti penyerapan materi pelajaran kurang maksimal, sehingga menghambat transformasi ilmu dan standar kualitas pendidikan,” kata Koordinator Adem Kota Malang M Sulthon di Malang, Minggu (27/9).
Menurut dia, perbedaan proses belajar di tanah Papua dengan di Kota Malang menjadi salah satu faktor hambatan penyerapan ilmu. Belum lagi sarana prasarana dan sosial budaya yang sangat berbeda sehingga menyebabkan siswa-siswi ini kurang mampu mengikuti pelajaran dengan cepat.
Jumlah siswa-siswi program ADEM asal papua di Kota Malang pada tahun ini sebanyak 74 orangt dan setiap siswa setiap tahun mendapatkan jatah anggaran untuk biaya hidup sebesar Rp19 juta atau sekitar Rp1,5 juta per bulan. Mereka akan mengikuti program belajar di sejumlah SMA/SMK di Kota Malang selama tiga tahun.
Menurut Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang Budiono, anggaran untuk biaya hidup sebesar Rp1,5 juta per bulan, termasuk untuk membayar kos memang bisa dibilang kurang, namun jika terlampau banyak juga tidak bagus bagi mereka karena dikhawatirkan membuat siswa menjadi manja, sehingga tujuan utamanya belajar menjadi tidak tercapai.
Akan tetapi, lanjut Budiono, nominal dana yang dialokasikan untuk biaya hidup tersebut bukan menjadi poin utama yang harus ditingkatkan, melainkan kemampuan para ssiwa yang mengikuti program afirmasi ini. Sebab, berdasarkan pengalaman sejak tiga tahun terakhir ini, rata-rata siswa dari Papua memiliki kelemahan secara akademis, terutama mata pelajaran matematika.  [mut]

Tags: