Siswa SD Gelar Aksi Peduli Muslim Rohingnya

3-fenSurabaya, Bhirawa
Sebanyak 258 siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Rabu (23/11) kemarin menggelar Aksi Peduli Muslim Rohingya. Selain mengutuk tragedi kemanusiaan hingga mengakibatkan banyak umat muslim Myanmar meninggal dunia karena pembantaian besar-besaran dengan orasi. Selain itu juga dilakukan pengumpulan dana untuk disalurkan kepada umat muslim yang tertindas. Dan doa bersama dipimpin Kepala Urusan Al Islam dan Kemuhammadiyaan, Ustadz Muhlisin SPd MPd.
Beberapa siswa, diantaranya M Abib Faza, Jasmine Laila Fitri (siswa kelas V) dan Wiri Tanaya, memberikan orasi dihadapan teman-temannya. Pada intinya, para siswa itu mengutuk keras pembantaian Umat Muslim Rohingya itu, namun tidak ada tindakan tegas sama sekali untuk mencegah dan menghentikan, serta mengadili pelaku pembantaian.
Menurut Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang, Eddy Susanto SPd MPd, Aksi Peduli Muslim Rohingya ini untuk melatih kepedulian dan kepekaan para siswa terhadap tragedy kemanusiaan di Negara Myanmar itu. Sebab pembantaian itu bertentangan dengan sila kedua Pancasila yakni Kemanusiaan yang adil dan beradap, Undang Undang Dasar 1945.
”Kami tidak ingin tragedi kemanusiaan ini didiamkan saja oleh pemerintah kita termasuk juga oleh pemimpin dunia. Pemerintah Indonesia dan pemimpin dunia harus membuka mata dan mempunyai kepedulian. Dan harus ada tindakan nyata agar bisa menghentikan pembantaian besar-besaran terhadap Umat Muslim Rohingya, kemudian membawa dan mengadili pelaku pembantaian untuk bisa diadili,” jelas Ustadz Eddy-sapaan akrabnya.
Aksi Peduli Muslim Rohingnya bagi siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang ini, menurut Ustadz Eddy, untuk melatih rasa kepekaannya, sehingga bila ada orang yang tersakiti mereka juga ikut merasakan tersakiti. Akhirnya timbul rasa empati dari para siswa.
”Kita wajib untuk melatih empati anak-anak, apalagi tragedi kemanusiaan ini terjadi di Negara tetangga kita yakni Myanmar,” tegasnya.
Ketika ditanyakan, bagaimana sikap PBB (Persatuan Bangsa Bangsa) dan Negara muslim atas tragedi kemanusiaan ini, Ustadz Eddy menjelaskan, hingga kini belum ada sikap yang signifikan agar bisa menghentikan aksi pembantaian. Semestinya Pemerintah Indonesia melakukan tekanan dan bersikap tegas, jangan melihat karena sentiment agama, tetapi setidaknya bisa melihat dari sisi kemanusiaannya yang dijunjung tinggi. Sebab pada agama apapun tidak mengajarkan untuk melakukan kekerasan.
”Sebab adanya kekerasan terhadap Muslim Rohingnya ini sudah sering ditanyangkan di televisi, Koran hingga media social. Dan kalau para siswa banyak yang tahu, kemudian kami sebagai guru masak mendiamkan. Kalau ini yang terjadi sama dengan mengajarkan kemunafikan, sebab hanya bisa mengajarkan tetapi tidak bisa mempraktekkan. Kami juga meminta ketegasan Pemerintah Indonesia, agar bisa menghentikan pembantian. Setidaknya bila ada perwakilan di Negara Myanmar, ditarik saja sebagai bentuk sikap tegas negara kita,” tandasnya.n fen
Genosida atau genosid adalah sebuah pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau kelompok dengan maksud memusnahkan (membuat punah) bangsa. [fen]

Tags: