Siswa SD Mudipat Ujian Praktik Memasak dan Resital

Tim Penilai Ustadzah Suliyati dan Hj Dewi Triana sedang memeriksa dan menilai hasil masakan para siswa sebelum disajikan di meja saja. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya memberikan bekal life skill kepada para siswanya sebelum lulus, dengan cara ujian praktik EBTA memasak dan resital kepada 278 siswa selama dua hari yakni Jumat (1/2) hingga Sabtu (2/2) lalu. Namun meski masuk materi ujian ternyata para siswa dan siswi kelas VI yang akan menempuh Ujian Nasional (UN) mengikutinya dengan suka cita dan perasaan gembira.
Menurut Kepala SD Muhamamadiyah 4 (Mudipat) Pucang, Ustadz M Syaikhul Islam MHI, untuk siswa kelas VI baik putra maupun putri ini sebenarnya memasak tidak hanya untuk ujian praktik saja, sebab tiap Jumat ada kegiatan Keputrian dan anak-anak sudah terbiasa memasak makanan, mengkreasi menu dengan gizi seimbang.
Dan SD Mudipat, jelas Ustadz Icool-sapaan akrab kepala sekolah, tidak hanya membekali pelajaran akademik saja, tetapi juga membekali dengan sesuatu hal yang sifatnya life skill yakni ketrampilan hidup, bekal hidup. Sehingga dengan bekal life skill yang didapatkan di sekolah kedepannya para siswa sudah bisa hidup mandiri, misalnya dengan menjadi chef hotel atau restoran.
Sementara itu, Tim Penilai Praktik Memasak, Ustadzah Dra Suliyati menjelaskan, kreteria penilaian memasak untuk masakan Fuyung Hai dan minuman ini ada empat yakni tentang kebersihan, teknik memasak, apakah sudah benar dan sesuai ketentuan, rasa, penyajian dan waktu. Apakah para siswa bisa memanfaatkan waktu dengan efisiensi ataukah belum, dan juga kerjasama dalam kelompok. Tetapi penilaian tertinggi ada para rasa.
“Dari semua kreteria penilaian itu, untuk rasa mempunyai penilaian tertinggi. Karena anak-anak ini seleranya tidak sama,” tandas Ustadzah Suli-sapaan akrabnya.
Salah satu siswa, Ataya Zendkliana menyatakan senang bisa belajar memasak dan ikut ujian praktek memasak dengan berkelompok bersama teman-temannya. ”Kami senang bisa belajar memasak, bekerja bersama dan setelah ikut ujian praktik memasak ini sekarang bisa memasak Fuyung Hai. Senang bisa mandiri, belajar menjaga kebersihan, sebab setelah memasak ternyata harus dibersihkan lagi,” kata Ataya.
Ujian praktik untuk siswa kelas VI tahun ajaran 2018/2019 ini tidak hanya memasak saja, tetapi juga ada resital yakni bermusik dan bernyanyi dengan mengusung tema Harmoni Nada dan Cita dan digelar di halaman sekolah. Para siswa terbagi menjadi 19 kelompok dan membawakan lagu Pinang Muda, O Ina Ni Keke, atau Saputangan Dari Bandung Selatan. Juga praktik Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia, serta praktik tahfidzul quran, hafalan surat-surat pendek, salat dan wudu. Selain itu, Praktik IPA dan Olah Raga. [fen]

Tags: